"Dalam posisi saat ini, PDIP bisa dibilang sebagai partai yang paling berpengaruh di percaturan politik Indonesia karena menjadi partai pemenang pemilu dengan kursi terbanyak di DPR dan memiliki kader sebagai presiden hingga 2024," kata Aisah di Jakarta, Selasa.
Hal itu bisa terjadi tak terlepas dari rekam jejak partai itu dalam melakukan transformasi diri menjadi partai politik modern dan profesional, tambah Aisah.
Menurut Aisah, di tangan Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri, PDIP sukses meraih kursi terbanyak di DPR, bahkan menempatkan kadernya sebagai seorang presiden.
Dia mencontohkan bagaimana PDIP membuktikan diri sebagai parpol modern, misalnya, dengan banyaknya kantor partai yang dibangun. Kantor tersebut diatasnamakan partai dan bukan milik pribadi.
Selain itu, PDIP memiliki standar kualifikasi manajemen ISO 9001:2015.
Penuturan Aisah ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Selama dua tahun terakhir telah dibangun 112 kantor partai sebagai pusat pengorganisasian kegiatan.
PDIP menjadikan kantor partai sebagai rumah rakyat dan menjadi aset tetap partai yang tidak boleh diperjualbelikan.
PDIP juga tercatat sebagai partai yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi partai dengan kategori informatif dan juga satu-satunya partai di Asia dengan standar kualifikasi manajemen ISO 9001:2015.
Oleh karena itu, Aisah mengaku tidak heran bahwa atas berbagai upaya pelembagaan partai tersebut, PDIP mendapatkan apresiasi dengan elektoral partai yang tertinggi berkisar 24 hingga 26 persen.
"Langkah-langkah partai untuk membuat sekolah partai, mendapatkan ISO, dan lainnya menunjukkan upaya partai menjadi partai modern dan tentu patut untuk diapresiasi," jelasnya.
Dalam beberapa hari mendatang, PDIP akan merayakan hari ulang tahun ke-50. Menurutnya, partai berlambang banteng bermoncong putih itu harus merancang masa depannya untuk bisa lebih baik.
Aisah melihat tantangan terdekat yang dihadapi PDIP adalah harus bisa meraih kemenangan lagi, tak hanya pada pemilu legislatif, namun juga Pemilu Presiden 2024.
Di luar itu, yang terpenting juga tantangan-tantangan yang terkait dengan fungsi partai, seperti bagaimana masa depan kepemimpinan partai ke depan dan kaderisasi pemimpin partai dilakukan.
"Bagaimana partai berkontribusi optimal untuk menguatkan demokrasi dan bekerja demi rakyat, termasuk konstituennya wong cilik. Bagaimana partai berkontribusi mengurai persoalan-persoalan politik rumit, seperti jebakan politik oligarki dan lainnya," tuturnya.
Pada 10 Januari 2023, PDIP akan merayakan HUT ke-50. Peringatan kali ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024 sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023