Peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya dalam menyambut momen akhir tahun mendorong meningkatnya permintaan akan barang dan jasa baik dari masyarakat DIY maupun wisatawan yang berkunjung ke DIY.

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa permintaan akan barang dan jasa di provinsi ini meningkat selama Desember 2022 dipengaruhi mobilitas masyarakat saat libur akhir tahun.

"Peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya dalam menyambut momen akhir tahun mendorong meningkatnya permintaan akan barang dan jasa baik dari masyarakat DIY maupun wisatawan yang berkunjung ke DIY," ujar Direktur Kantor Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.

Budiharto mengatakan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2022 sebesar 133,6 poin, atau lebih tinggi dibandingkan November 127,8 poin.

Baca juga: Ekonom ingatkan inflasi inti berpotensi menguat pascapencabutan PPKM

Sementara itu hasil survei Liaison menyebut lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami kenaikan, yang mengindikasikan terjadi peningkatan aktivitas hotel, restoran, dan katering (horeka) sejalan dengan kenaikan aktivitas pariwisata.

"Tercatat skala likert (metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan) lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum meningkat dari 16.08 di triwulan III menjadi 16.26 di triwulan IV 2022," kata dia.

Berdasarkan data BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,65 persen (mtm).

Menurut Budiharto, kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) berkontribusi 0,30 persen terhadap inflasi dan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) menyumbang 0,65 persen.

Baca juga: BPS: Bensin sumbang inflasi tertinggi 1,15 persen sepanjang 2022

Sementara itu berdasarkan komoditas, kata dia, penyumbang utama tekanan inflasi di DIY berasal dari tarif angkutan udara, telur ayam ras, emas perhiasan, tukang bukan mandor, dan tomat.

Pada kelompok administered prices, tekanan inflasi dipicu kenaikan tarif angkutan udara dan kereta api seiring peningkatan permintaan pada masa libur dan hari besar keagamaan nasional (HBKN). Sedangkan dari sisi volatile food, telur ayam ras memberikan sumbangan utama inflasi. "Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi cabai merah, daun melinjo, dan pisang," kata dia.

Komoditas cabai merah melanjutkan deflasi didukung oleh tersedianya pasokan termasuk melalui pertanian off-season di pantai dan lereng Gunung Merapi serta intensifnya gerakan menanam tanaman cepat panen termasuk urban farming sebagai bagian dari implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Komoditas melinjo dan pisang mengalami deflasi sejalan dengan pasokan yang meningkat," ujar Budiharto.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023