berteduh di bawah pohon maupun tiang listrik ataupun reklame saat hujan deras disertai angin kencang harus diwaspadai, sebab bisa saja adanya petir menyambar dan membahayakan diri.
Tangerang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pertamanan Kota Tangerang Banten mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari pohon tumbang saat terjadi hujan deras dengan tidak berteduh di bawahnya.
"Tetap fokus dan berhati-hati saat berkendara ketika melintas di bawah tiang listrik, tiang rambu lalu lintas, hingga billboard. Selain itu, waspada akan pohon tumbang saat berkendara, berhentilah sejenak di tempat yang aman ketika hujan lebat disertai angin," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Pertamanan (Disbudparman), Rizal Ridolloh di Tangerang Senin.
Ia mengatakan berteduh di bawah pohon maupun tiang listrik ataupun reklame saat hujan deras disertai angin kencang harus diwaspadai, sebab bisa saja adanya petir menyambar dan membahayakan diri.
"Sambaran petir dapat menimbulkan efek bahaya pada tubuh, tak sedikit korban meninggal dunia karena tersambar petir,” katanya.
Ia pun menyatakan, ada beberapa cara untuk menghindari risiko-risiko merugikan dari fenomena alam seperti pohon tumbang seperti memantau kondisi dan cuaca dari smartphone.
"Bila memang situasinya dikabarkan akan ada hujan lebat dan potensi angin kencang, lebih baik tunda perjalanan tersebut. Ini kita bicara dari sisi safety, artinya lebih ke pencegahan,” ujar Rizal.
Lanjutnya, kondisi tersebut berlaku baik bagi pengguna motor dan mobil. Meski secara tingkat fatalitas lebih berpotensi ke pengendara motor, namun bukan berarti pengguna mobil juga terjamin keselamatannya.
Apalagi bila berurusan dengan objek yang terjatuh dan tak terduga, bisa saja bukan hanya pohon, tetapi tiang listrik atau pun billboard yang terpasang di pinggir jalan.
Namun, bila kondisi terjadi ketika di tengah perjalanan dan disertai angin kencang, bagi pemotor disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan segera mencari lokasi berteduh yang aman.
“Kemudian bagi pengendara mobil, dituntut agar lebih fokus dan meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kecepatan. Tidak hanya pada sisi depan, samping dan belakang, namun juga ancaman dari atas,” tegasnya.
Baca juga: BMKG catat 18.999 kali petir menyambar wilayah Kupang selama April
Baca juga: Tersambar petir, satu warga Kabupaten Timor Tengah Selatan tewas
Baca juga: BMKG: Waspadai peningkatan sambaran petir saat puncak musim hujan
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023