Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak menginginkan terjadi perpecahan di tubuh Parpol, karena jika terjadi perpecahan di tubuh Parpol berarti hal tersebut menunujukkan demokrasi yang tidak sehat. "Pemerintah sama sekali tidak bangga dan tidak senang jika partai-partai politik itu terpecah belah," kata Wapres Jusuf Kalla ketika membuka Munas Alim Ulama I dan Mukernas Pertama PKB hasil Muktamar II Surabaya, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa. Menurut Wapres, parpol yang terpecah belah menunjukkan demokrasi yang tidak sehat dan jika demokrasi tidak sehat maka negara juga tidak sehat. Ia menegaskan partai harus berkembang dan maju, partai yang maju adalah partai yang bersatu. Ia mengharapkan perbedaan yang terjadi di tubuh PKB bisa diselesaikan dengan nasehat dan uluran tangan para alim ulama. Menurut dia, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa dalam suatu bangsa yang besar. Wapres juga mengaku sebelum datang membuka Munas dirinya banyak diperingatkan agar tidak menghadiri acara tersebut, mengingat masih adanya dualisme kepemimpinan di tubuh PKB, yaitu PKB pimpinan Ketua Umum Choirul Anam, dan PKB dengan Ketua Umum Muhaimin Iskandar. "Saya katakan hubungan pemerintah dan saya pribadi sebagai warga Nahdliyin tidak akan putus dengan alasan-alasan politik. Saya tidak mau memisahkan diri karena isu-isu politik," katanya. Munas alim ulama dan Mukernas PKB Pimpinan Ketum Choirul Anam tersebut diikuti lebih dari 1.500 peserta dan alim ulama. Hadir antara lain Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Chudori, Ketum DPP PKB Choirul Anam, Sekretarsi Dewan Syuro Alwi Shihab, Sekjen DPP Idham Cholied, Ketua PBNU Ahmad Bagja dan Mustafa Zuhad, serta Ketua Umum PP Muslimat NU, Chofifah Indarparawansa. Sejumlah kyai sepuh pengasuh pondok pesantren nampak hadir, antara lain KH Ubaidillah Faqih, KH Muhaiminan Gunardo, KH Warson Munawwir, KH Idris Marzuki, KH Sholeh Kosim, KH Mas Ahmad Subadar, dan KH Nurul Huda Jazuli. Sebelumnya Ketua Panitia Munas dan Mukernas PKB, Fatorrozid, mengklaim bahwa kehadiran Wapres Jusuf Kalla telah memperkuat legitimasi dan kebenaran bahwa hanya ada satu PKB yakni Choirul Anam. Ia juga menegaskan PKB hasil muktamar Surabaya itu siap mengikuti Pemilu dan memenangkannya, meskipun dalam setahun terakhir ini kerap ada konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebelumnya Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang menyatakan bahwa pemberhentian Alwi Shihab sebagai Ketum PKB tidak sah. (*)

Copyright © ANTARA 2006