Jakarta (ANTARA) - Dalam beberapa hari terakhir pada 2022, hampir terdapat 80.000 jepit jemuran plastik dan rak pengering dikemas di gudang penyimpanan Guangxi Wuzhou Plastics Industrial Co., Ltd. di Kota Wuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. Setelah liburan Tahun Baru, produk-produk tersebut akan dikirim ke Jepang.
"Selama bertahun-tahun, kami telah melakukan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang, Malaysia, dan Singapura. Pada 2022, kami telah mengajukan 218 surat keterangan asal di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), menikmati pemangkasan tarif sebesar sekitar 250.000 yuan (1 yuan = Rp2.242), yang memperkuat daya saing internasional produk kami," ujar Gan Huizhen, manajer umum perusahaan tersebut.
Mulai diberlakukan pada 1 Januari 2022, RCEP melibatkan 15 negara di Asia-Pasifik, termasuk 10 negara anggota ASEAN dan lima mitra dagang mereka, yaitu China, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Australia, dan Selandia Baru.
Pada periode Januari-November, perdagangan China dengan negara-negara anggota RCEP lainnya meningkat 7,9 persen (yoy) menjadi 11,8 triliun yuan, menyumbangkan 30,7 persen dari total nilai perdagangan luar negeri China, menurut Kementerian Perdagangan China.
"Kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan negara-negara anggota RCEP telah mencapai hasil yang luar biasa. RCEP telah memainkan peran penting dalam menstabilkan perdagangan luar negeri dan investasi asing, membantu perusahaan-perusahaan dalam memperluas pasar global," ujar Gu.
Dalam 11 bulan pertama 2022, Bea Cukai Nanning di Guangxi mengeluarkan 1.696 surat keterangan asal di bawah RCEP, yang bernilai 754 juta yuan.
Guangxi Liugong Machinery Co., Ltd., salah satu raksasa pabrikan mesin konstruksi di China, menikmati penurunan tarif dari 6 persen menjadi 4,8 persen di bawah RCEP saat perusahaan itu mengimpor komponen dan suku cadang mesin dari Jepang dan Korsel.
"Penandatanganan dan implementasi RCEP akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan investasi dan perdagangan, pemulihan ekonomi, serta kemakmuran regional dan global," kata Hong Junjie, Wakil Presiden Universitas Ekonomi dan Bisnis Internasional di China.
Hong mengatakan bahwa RCEP telah membangun platform yang baik untuk kerja sama regional, yang sepenuhnya mencerminkan kepentingan bersama dari seluruh pihak dalam RCEP serta keyakinan dan tekad mereka dalam menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas.
Sementara itu di Thailand, pada Januari hingga September 2022, perdagangan negara itu dengan negara-negara anggota RCEP naik 10,1 persen (yoy) menjadi 252,73 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.592), menurut data resmi.
"Kita telah menyaksikan komitmen negara-negara anggota (RCEP) yang berusaha meliberalisasi dan memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota serta memfasilitasi rantai pasokan regional," kata Auramon, sembari mengatakan bahwa RCEP telah membantu meningkatkan aktivitas perdagangan negara tersebut dengan negara-negara anggota RCEP, yang menyumbangkan sekitar 60 persen dari total volume perdagangan luar negeri Thailand.
Shu Jueting, juru bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa lebih banyak upaya akan dilakukan untuk mendorong implementasi berkualitas tinggi dari RCEP dan perjanjian perdagangan bebas lainnya, sepenuhnya memanfaatkan perjanjian-perjanjian semacam itu, serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya yang komprehensif.
Kementerian itu juga akan menandatangani sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan lebih banyak mitra dagang, membuka lebih jauh perdagangan barang, jasa, dan pasar investasi China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023