seiring situasi yang perlahan pulih

Jakarta (ANTARA) - Biro perjalanan daring Pegipegi optimistis industri pariwisata akan terus tumbuh tahun ini.

Senior Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, kepada ANTARA mengatakan pihaknya yakin bisnis perjalanan dan akomodasi dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan akan tumbuh signifikan.

"Jika mengacu pada hasil riset Google Indonesia, perjalanan udara domestik telah kembali pulih, dengan jumlah penumpang mencapai 73% dari jumlah penumpang di tahun 2019," kata Busyra melalui surel.

Baca juga: Sambut ulang tahun, Pegipegi gelar pesta diskon

Baca juga: Pegipegi berkolaborasi dengan Gopay

Berdasarkan riset, ditemukan data bahwa satu dari tiga orang Indonesia juga berniat melakukan perjalanan internasional pada 2023.

Keyakinannya itu juga berdasarkan hasil riset Pegipegi Travel Report 2022 yang menunjukkan bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif terbukti cepat beradaptasi dan berhasil menemukan sejumlah solusi dalam melewati dan mengatasi dampak dari berbagai tantangan yang dihadapi.

Ancaman resesi yang membayangi tahun ini menurutnya diprediksi tidak akan menyurutkan minat orang-orang untuk melancong.

"Oleh karena itu, kami optimistis proyeksi industri pariwisata akan semakin tumbuh seiring situasi yang perlahan pulih," kata dia.

Selama tahun 2022, Pegipegi mencatat kenaikan yang cukup signifikan di semua lini pemesanan akomodasi dan transportasi.

Dibandingkan periode tahun 2021, pemesanan akomodasi mengalami kenaikan sebesar 10 persen; penerbangan sebesar 50 persen; dan kereta api sebesar 90 persen. Selain itu, sejak diluncurkan tahun 2019, pemesanan produk bus & travel di Pegipegi juga mengalami kenaikan lebih dari 200% dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan hasil survei dalam Pegipegi Travel Report 2022 terhadap lebih dari 450 responden pelanggan Pegipegi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, 80 persen responden tetap berencana traveling meski di bawah bayang-bayang risiko resesi ekonomi dan sekitar 19 persen belum memutuskan.

Bahkan, sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan. 

Mereka yang berencana traveling di tahun depan, sekitar 62 persennya ingin bepergian menuju destinasi domestik. Disusul 33 persen lainnya yang berencana mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka.

"Terlepas dari konteks risiko resesi, kami melihat kenaikan minat traveling sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan data pada tahun 2020. Dalam Pegipegi Travel Report 2020, responden yang berencana traveling di tahun 2021 sekitar 56 persen dan 44 persen lainnya belum memutuskan," katanya.

Dia mengatakan data tersebut menunjukkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan terhadap risiko COVID-19 sudah menurun seiring pulihnya situasi pasca-pandemi yang juga menumbuhkan antusiasme masyarakat melakukan traveling. Selain itu, isu resesi ekonomi global terlihat tak menyurutkan minat masyarakat untuk traveling.

"Sepanjang tahun 2022, kami juga menemukan sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2–5 kali."

Dalam survei ini, juga terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan traveling selama 1–3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4–7 hari.

Baca juga: Sektor pariwisata sumbang 3,96 persen PDB China

Baca juga: Tujuh etika saat jalan-jalan ke tempat baru

Baca juga: Metode pembayaran Akulaku Paylater kini hadir di Pegipegi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023