Beijing, China (ANTARA) - Sebuah megaproyek untuk mengalihkan air dari Yangtze, sungai terpanjang di China, ke Sungai Huaihe memulai operasi uji coba pada hari Jumat. Proyek ini diharapkan memberi manfaat lebih dari 50 juta orang.

Merentang sepanjang 723 kilometer dan dibangun dalam waktu enam tahun, proyek tersebut akan memasok air ke 15 kota di Provinsi Anhui di China timur dan Provinsi Henan di China tengah, serta diharapkan dapat memberi manfaat bagi 50 juta lebih penduduk.

Pembangunan tahap kedua dari mega proyek ini juga dimulai pada Jumat yang sama, dengan investasi sebesar 20,41 miliar yuan (1 yuan = Rp2.257).

Total investasi pada tahap pertama melampaui 94,91 miliar yuan.

Selain memasok air untuk penduduk dan mengembangkan pelayaran, proyek ini juga akan digunakan untuk irigasi pertanian dan akan membantu memperbaiki lingkungan ekologis di Sungai Huaihe dan Danau Chaohu.

Menurut Zhang Xiaowu, Presiden Anhui Provincial Group Limited for Yangtze-to-Huaihe Water Diversion, proyek tersebut akan memasok lebih dari 500 juta meter kubik air ke Danau Chaohu setiap tahunnya, yang akan membantu memulihkan kondisi ekologis danau tersebut. Proyek ini juga dapat mengirim air ke aliran utama Sungai Huaihe guna mencegah sungai tersebut agar tidak mengering.

Selama pembangunannya, proyek air yang kompleks ini berhasil mengatasi berbagai kesulitan teknis dan mempertimbangkan konservasi keanekaragaman hayati. Kanal tersebut dipindahkan ke arah barat untuk memberi jalan bagi burung-burung migran, sementara beberapa saluran dibangun untuk memfasilitasi migrasi ikan.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023