Beirut (ANTARA) - Sepertiga penduduk Arab hidup di bawah garis kemiskinan, menurut Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia Barat (ESCWA) pada Sabtu (31/12).

Laporan dari badan PBB itu menyebutkan bahwa kemiskinan yang meningkat di negara-negara Arab berdampak pada 130 juta orang.

Menurut ESCWA, ekonomi di kawasan tersebut diproyeksikan tumbuh 4,5 persen pada 2023 dan 3,4 persen pada 2024 meski terjadi gangguan selama pemulihan ekonomi global.

Pengangguran di kawasan Arab menjadi yang tertinggi di dunia pada 2022, yakni sebesar 12 persen.

"Kemungkinan terjadi sedikit penurunan pada 2023 menjadi 11,7 persen," kata ESCWA.

Ketua penyusun laporan ESCWA tersebut, Ahmed Moummi, mengatakan meski prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan itu positif, terjadi perbedaan yang signifikan di masing-masing negara, yang diperparah oleh perang di Ukraina.

"Situasi saat ini memberikan peluang bagi negara-negara Arab penghasil minyak untuk mendiversifikasi ekonomi mereka di sektor energi dengan mengumpulkan pasokan dan berinvestasi di proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan," katanya.

ESCWA merupakan satu dari lima komisi regional PBB yang mendukung pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif dan berkelanjutan di negara-negara Arab. Badan PBB itu juga bertugas meningkatkan integrasi kawasan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Dunia Arab sambut baik kesepakatan Rusia-Ukraina tentang ekspor gandum
Baca juga: Liga Arab sambut baik komisi investigasi pelanggaran HAM Israel

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023