Malang (ANTARA) - Guru Besar Bidang Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Djoko Sigit Sayogo, M.Acc., Ph.D. mengemukakan saat ini pasar tidak memiliki keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli.
"Karena tidak ada keseimbangan itu akan berujung pada inefisiensi harga produk. Contoh ketidakseimbangan tersebut, adalah produk-produk yang ada di pasar modern. Para pembeli hanya disajikan informasi terbatas, seperti kemasan, harga, serta label sertifikasi tertentu," kata Prof Djoko Sigit dalam rilis UMM yang diterima di Malang, Minggu.
Sementara itu, katanya, produsen memiliki lebih banyak informasi dibanding yang tertera pada kemasan produk.
“Mayoritas konsumen mengetahui harga produk, tetapi mereka kurang mengetahui informasi mengenai kualitas produk yang mereka beli," ucapnya.
Dalam penelitian yang dilakukannya, Prof Djoko Sigit berusaha mengurangi ketidakseimbangan informasi melalui pengungkapan informasi-informasi terpercaya sesuai dengan nilai dan kebutuhan dari pengguna.
Wakil Direktur II Bidang Hilirisasi dan Komersialisasi Hasil Penelitian serta Pengabdian UMM itu mengemukakan untuk mengurangi ketidakseimbangan tersebut, perlu adanya pengembangan teknologi cerdas yang memungkinkan integrasi informasi dan data digital dari berbagai sumber dan format.
Dengan perkembangan teknologi ini, lanjutnya, konsumen memiliki kesempatan untuk menganalisa serta menelusuri data dengan lebih cermat dan menghasilkan keputusan yang lebih cerdas.
Untuk menghindari informasi yang berlebih, lanjutnya, perlu adanya penjelasan yang mengandung nilai-nilai dan kebutuhan konsumen. Hal ini biasa disebut dengan smart disclosure.
Penggabungan antara teknologi cerdas dan pengungkapan yang cerdas ini akan meningkatkan nilai sosial suatu informasi tanpa mengurangi nilai ekonomisnya. Di beberapa kasus membagikan informasi lebih akurat kepada pelanggan tidak hanya meningkatkan nilai sosial, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dalam waktu yang bersamaan.
Untuk menciptakan sebuah pasar yang sempurna, katanya, diperlukan keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli. Hal ini dapat dilakukan jika seorang penjual menyampaikan semua aspek informasi secara murni pada pembeli.
"Jika hal tersebut sudah dilakukan, akan tercipta kesepakatan harga yang murni dari kualitas barang," katanya.
Baca juga: Dosen UMM buat obat antifertilitas dari daun beluntas
Baca juga: Dosen UMM buat jamu herbal cair efektif atasi PMK pada ternak
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023