Jakarta (ANTARA) - Setelah merilis single “Semesta” dalam format FMA (Fractional Music Asset) pada 16 Desember 2022, band rock God Bless, yang beranggotakan Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesmanm dan Fajar Satritama, terus melanjutkan penyampaian pesan dari karya terbarunya tersebut.
Jelang pergantian tahun 2023, video musik untuk single “Semesta” akan dirilis dalam format animasi. Ini adalah bentuk video klip berbeda dari yang mereka rilis sebelumnya.
Baca juga: Suka duka dan rencana God Bless di usia 45 tahun
Video klip animasi ini digarap oleh dua animator muda, Rezadumbi dan Izzad Syah. Semua ini dilakukan sebagai langkah awal God Bless dalam memasuki dunia web3 dan selanjutnya menuju ke "meta semesta" atau lebih dikenal dengan "metaverse".
“Sebagai band rock tertua yang terus aktif berkarya, sikap kami jelas bahwa God Bless harus berada di setiap perkembangan zaman, termasuk percepatan digitalisasi yang mendisrupsi hampir semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk ke dunia musik,” kata Fajar Satritama, drummer yang menginisiasi pembuatan video animasi ini, dikutip dari keterangan resmi, Minggu.
Tema “Semesta” berisi refleksi rasa syukur atas perjalanan panjang yang berhasil dilalui dengan segala dinamika di dalamnya. Pencapaian tersebut diraih dengan memegang teguh komitmen pada profesi.
“Dengan rata-rata usia personel yang sudah lanjut namun tetap mampu mengguncang panggung, Achmad Albar masih sanggup berlarian ke sana ke mari, itu sungguh sebuah berkah,” kata Ali Akbar, penulis lirik “Semesta” yang sudah sering berkolaborasi dengan God Bless.
Video musik animasi “Semesta” mulai ditayangkan pada 31 Desember 2022 di kanal YouTube God Bless Official, yang juga menjadi momen penting karena sekaligus merupakan rangkaian awal dari berbagai program dalam rangka menyambut hari jadi God Bless ke-50 pada 5 Mei 2023.
Baca juga: God Bless sambut setengah abad dengan konser, album dan dokumenter
Baca juga: Kelebihan menyaksikan konser virtual menurut Ahmad Albar
Baca juga: Tantangan awal God Bless, ditolak produser hingga dilempar batu
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023