Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Dandim 1611 Badung Kolonel Inf Dody Triyo Hadi dan Ketua Komisi I DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara turut melepas matahari 2022 ditandai pelepasan burung merpati.
"Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19. Namun demikian, perlahan berbagai sektor tampak mulai mengalami pemulihan. Semuanya harus terus dikawal agar semua dapat pulih dan bangkit lebih cepat," kata Arya Wibawa.
Sajian Maha Karya Budaya Mabesikan diawali dengan penampilan Kendang Rampak yang dibawakan Sanggar Kerta Jaya Banjar Menesa Puseh Pedungan, dilanjutkan dengan Gandrung Banyuwangi yang dibawakan oleh Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata Bali.
Selanjutnya, turut ditampilkan garapan inaugurasi Manunggaling Catur Gunaning Rasa Suda Sidi Sida Karya Paripurnaning Jagat.
Garapan tersebut merupakan buah kolaborasi Naluri Manca, SMKN 5 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, dan SMAN 9 Denpasar. Tampak seluruh seniman dengan bersemangat mengikuti seluruh rangkaian pementasan.
Baca juga: Pemkot Denpasar libatkan ratusan seniman melepas matahari 2022
Arya Wibawa menambahkan, pandemi COVID-19 telah memberikan pembelajaran berharga. Hal ini utamanya berkenaan dengan semangat gotong royong dan kesetiakawanan sosial antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam penanganannya.
"Hal tersebut tentu selaras dengan tema kegiatan melepas matahari yaitu Mabesikan yang mengandung makna menghormati keragaman budaya dalam persatuan persaudaraan Denpasar menyongsong tahun 2023," ujarnya
Arya Wibawa menekankan, pada 2023 mendatang, seluruh jajaran pemerintah termasuk masyarakat harus bekerja lebih optimal.
Hal ini mengingat tantangan ke depan semakin kompleks, utamanya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
"Tahun 2022 segera berlalu, mari kita jadikan evaluasi, dan mari kita sambut tahun 2023 dengan penuh harapan dan rasa optimisme untuk terus bekerja mewujudkan Denpasar Maju," ujar Arya Wibawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara mengatakan tema Mabesikan menitikberatkan upaya menghormati keragaman budaya dalam persatuan dan persaudaraan Denpasar menyongsong tahun 2023.
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar Pemahayu Jagat untuk jaga keseimbangan alam
"Kegiatan ini melibatkan sanggar-sanggar yang ada di Kota Denpasar. Pada kesempatan ini ditampilkan kesenian tradisi," ujarnya
Acara melepas matahari di Kota Denpasar diawali dengan penampilan maha karya budaya kolosal di kawasan Catur Muka di titik nol Kota Denpasar.
Setelah itu dilanjutkan dengan hiburan di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung (Lapangan Puputan Badung).
"Tentunya harapan kami dengan pelaksanaan kegiatan melepas matahari ini dapat menjadi salah satu alternatif rekreasi masyarakat Kota Denpasar saat malam pergantian tahun," ujarnya
Dia berharap kegiatan itu mampu memberikan wahana sekaligus ruang kolaborasi bagi seniman Kota Denpasar. "Pesannya tentu kita sudah tangkap bersama, yaitu untuk menghormati keragaman budaya dalam persatuan dan persaudaraan Denpasar menyongsong tahun 2023," katanya.
Tampak hadir pula jajaran Forkompimda dan FKUB Kota Denpasar, Ketua GOW Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana, pimpinan OPD serta undangan lainnya yang turut melepas burung merpati.
Baca juga: Ratusan UMKM dan seniman ikuti Denpasar Festival 2022
Selain itu, tampak ribuan warga kota yang antusias menyaksikan maha karya budaya yang dipusatkan di titik nol kilometer Kota Denpasar.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022