Cianjur (ANTARA) - Polres Cianjur, Jawa Barat, tetap menerapkan rekayasa arus lalulintas termasuk penutupan arus menuju Puncak-Cipanas dari Cianjur mulai pukul 18.00 WIB, meski sebelum dan setelah penutupan tidak terlihat lonjakan kendaraan dari arah luar kota seperti Bandung dan Bogor.
Pantauan Antara, menjelang ditutupnya jalur menuju Puncak dari arah Cianjur, pukul 18.00 WIB, belum terlihat lonjakan arus kendaraan yang melintas dari arah Cianjur atau sebaliknya dari arah Puncak-Bogor, termasuk dari arah Bandung menuju Cianjur.
Tingginya curah hujan sejak Sabtu pagi hingga malam menjelang dan masih berjalan-nya penanganan bencana gempa di Cianjur, diduga membuat sepi-nya angka kunjungan terutama dari luar kota untuk menghabiskan malam pergantian tahun di Cianjur yang biasanya satu hari sebelumnya sudah ramai.
Di sepanjang jalur Puncak Pass, tidak terlihat antrean panjang kendaraan dari luar kota menuju Puncak-Cipanas, bahkan volume kendaraan hingga Sabtu sore masih lengang di pusat keramaian malam pergantian tahun seperti Kota Bunga, Pasar Cipanas dan Jalan Raya Pasekon.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan hingga Sabtu petang, volume kendaraan dari luar kota seperti Bogor dan Bandung menuju Cianjur, masih landai bahkan terkesan sepi. Namun pihaknya tetap menerapkan rekayasa arus dan menutup jalur menuju Puncak-Cipanas dari Cianjur.
"Jalur menuju Puncak-Cipanas dari Bundaran Lampu Gentur sudah ditutup mulai pukul 18.00 WIB dan akan dibuka kembali situasional sebagai upaya mencegah terjadinya macet total menjelang malam pergantian tahun," katanya.
Pihaknya memprediksi tingkat keramaian menjelang malam pergantian tahun di kawasan Puncak-Cianjur, berkurang karena cuaca ekstrem sejak pagi hingga petang sebagian besar wilayah diguyur hujan lebat, ditambah penanganan gempa masih berjalan.
"Kita tempatkan anggota di titik rawan macet, kecelakaan dan rawan bencana seperti longsor di kawasan Cugenang yang saat ini masih dalam penanganan, meski volume kendaraan yang melintas belum terlihat meningkat hingga pukul 19.00," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022