Jakarta (ANTARA) - PT Hillcon berkomitmen meningkatkan volume produksi dari 4 juta wet metric ton (wmt) menjadi 6 juta wmt serta menambah pengangkutan bijih nikel PT Weda Bay Nickel (WBN) pada tahun depan.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan penambahan volume produksi sebesar 50 persen dan tambahan dump truck 80 unit diproyeksikan mampu meningkatkan pendapatan perseroan.
"Kami mempersiapkan belanja modal untuk alat-alat berat tambahan tersebut untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan pada tahun depan," kata Hersan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Weda Bay Nickel telah melaksanakan konstruksi pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi berkapasitas 30 ribu ton per tahun.
Sumber daya deposit perseroan saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48 persen.
WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Perseroan termasuk salah satu objek vital nasional, sehingga setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan ekstra hati-hati karena objek vital nasional itu merupakan site-site yang dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.
Untuk menjadi bagian dari site tersebut dibutuhkan keahlian tinggi dimana hanya empat kontraktor yang dipercaya untuk mengelola site itu dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4 juta ton per tahun.
“Kemampuan kami terbukti dengan menjadi salah satu dari empat perusahaan pemegang kontrak karya untuk komoditi nikel Weda Bay,” kata Hersan.
WBN merupakan bagian dari IWIP. Karena itu, setiap hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP.
“Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang Hersan.
Secara teknikal, WBN telah menerapkan sistem good mining practice yang cukup tinggi dan Hillcon telah mematuhi dengan baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar tinggi.
Pada Desember 2022, Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP).
SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kedua perusahaan itu diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau senilai 60 juta dolar AS per tahun.
Baca juga: Kadin dukung larangan ekspor bijih bauksit demi nilai tambah SDA
Baca juga: Pengamat puji langkah berani Jokowi hentikan ekspor bijih bauksit
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022