"Pokoknya kita cari di manapun dia berada. Kalau ketahuan ke luar negeri, kita kejar ke luar negeri," tegas Kapolri.
Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto meminta masyarakat melaporkan kepada pihak kepolisian jika mereka mengetahui keberadaan Gunawan Santoso, terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Asaba, yang kabur pada Jumat lalu dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta. "Mohon bantuan dari masyarakat yang tahu keberadaan yang bersangkutan untuk bisa mengiformasikan kepada petugas," kata Kapolri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin malam, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, ujar Sutanto, kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap Gunawan ke tempat-tempat yang mungkin didatanginya. Ia tidak menyebutkan kemungkinan wilayah yang dijadikan tempat pelarian Gunawan. "Pokoknya kita cari di manapun dia berada. Kalau ketahuan ke luar negeri, kita kejar ke luar negeri," tegasnya. Kapolri, sementara itu, mengaku dirinya belum memiliki informasi mengenai ada tidaknya pihak-pihak lainnya --selain `W` yang sebelumnya telah disebut Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin--yang dicurigai terlibat dalam kasus kaburnya Gunawan "Nanti saya cek," kata Sutanto. Sebelumnya pada Senin pagi, Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin mengatakan pihaknya pada Senin dini hari ini telah menyerahkan seorang petugas LP Cipinang berinisial "W" ke Polda Metro Jaya, karena yang bersangkutan telah mengaku membuat kunci duplikat untuk dipakai Gunawan Santoso kabur dari penjara itu. Hamid mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan apakah pembuatan kunci itu hanya dilakukan para petugas LP Cipinang atau melibatkan aparat lainnya di Direktorat Jenderal Lapas. Selain itu, pihaknya juga sedang memeriksa dua petugas lain yang seharusnya bertugas namun tidak ada di tempat pada saat Gunawan melarikan diri. Kapolri telah memerintahkan Kapolda di seluruh Indonesia untuk memblokir dan melakukan razia di perbatasan dalam upaya menangkap Gunawan. Mabes Polri juga telah berkoordinasi dengan Interpol, termasuk mengeluarkan `red notice` kepada kepolisian negara-negara asing tentang kaburnya Gunawan. Gunawan Santoso kabur dari penjagaan ekstra ketat LP Narkotika Cipinang pada Jumat lalu dengan tidak menyisakan kerusakan pada kunci gembok ataupun bangunan. Gunawan adalah terpidana yang divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 24 Juni 2004 karena terbukti menjadi otak pembunuhan Direktur PT Asaba, Boediharto Angsono serta pengawalnya yang anggota Kopassus, Prada Edi Siyep. Kaburnya Gunawan dari LP Cipinang pada Jumat itu bukanlah yang pertama kalinya. Ia juga pernah melarikan diri dari LP Kuningan, Jawa Barat, pada Januari 2003, saat dirinya menjadi terpidana penggelapan senilai Rp40 miliar milik perusahaan kelompok PT Asaba yang dipimpinnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006