Majelis Hukama Muslimin (MHM) Cabang Indonesia mengumumkan hasil lomba video pendek dengan tema toleransi dan persaudaraan manusia yang menjadi rangkaian peringatan Hari Toleransi yang dibuka sejak 17 Oktober hingga 30 November 2022.
"Alhamdulillah, cukup banyak peserta yang mengirim video pendeknya. Setelah melalui proses penilaian, dewan juri menetapkan video berjudul Harmonisasi Kota Mentok sebagai pemenangnya," ujar Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin, TGB Zainul Majdi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Majelis Hukama gelar lomba video persaudaraan peringati hari toleransi
Baca juga: Majelis Hukama gelar lomba video persaudaraan peringati hari toleransi
Zainul mengatakan sejak dibukanya pendaftaran hingga penutupan, total ada 78 pendaftar. Adapun yang menjadi dewan juri, antara lain Lukman Hakim Saifuddin (Menag 2014-2019), Ahsan Andrian (praktisi dan akademisi perfilman), dan TGB Zainul Majdi (anggota Komite Eksekutif MHM).
Menurutnya, video pemenang lomba ini didaftarkan oleh peserta atas nama Rian Apriansyah. Video dokumenter ini berkisah tentang kerukunan umat beragama di Kota Muntok, Bangka Barat, Bangka Belitung. Harmoni umat di sana tidak terlepas dari keberadaan Klenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami’.
Menempati juara dua, kata TGB Zainul Majdi, adalah video pendek bertajuk Transisi. Video karya Fadrizki Pratama ini berlatar kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Video tersebut berkisah tentang proses pengurusan izin mendirikan rumah ibadah. Tidak jarang, proses ini bisa menimbulkan konflik antar-umat.
Sementara untuk juara tiga adalah video pendek berjudul Petarung Sejati. Video karya Nur Hasanah Rahmawati ini menceritakan final pertandingan futsal antara Tim Masemba (Muslim) melawan Tim Santo Markus (Kristiani). Pertandingan itu digelar hari Minggu, dan tim Santo Markus datang terlambat, karena mereka harus mengikuti Kebaktian Minggu di gereja.
TGB menegaskan MHM selama ini fokus dalam upaya mempromosikan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan persaudaraan manusia. Hal itu dilakukan melalui beberapa pendekatan, seperti penerjemahan dan penerbitan buku-buku bertema toleransi dan persaudaraan manusia, menggelar dialog antar-tokoh agama, hingga menggelar lomba untuk mengikutsertakan publik dalam kampanye toleransi dan persaudaraan manusia.
Baca juga: TGB: Muslim Rusia ingin belajar soal kerukunan ke Indonesia
Baca juga: Majelis Hukama Al Muslimin temui Wapres belajar tentang toleransi
Baca juga: TGB: Muslim Rusia ingin belajar soal kerukunan ke Indonesia
Baca juga: Majelis Hukama Al Muslimin temui Wapres belajar tentang toleransi
"Kami terus berupaya mengampanyekan penguatan toleransi dan persaudaraan manusia. Kami berharap upaya ini berkontribusi dalam merawat harmoni di Indonesia," kata dia.
Majelis Hukama Muslimin adalah lembaga internasional berbadan hukum yang berpusat di Abu Dhabi. MHM didirikan oleh sejumlah ulama dan cendekiawan Muslim dari berbagai negara.
Saat ini, MHM dipimpin oleh Grand Syekh Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb dan beranggotakan para tokoh dan ulama dari berbagai negara. Salah satunya yang masuk sebagai pendiri dan anggota MHM adalah Prof Quraish Shihab. Sementara TGB M. Zainul Majdi tercatat sebagai anggota komite eksekutif di Kesekjenan MHM.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022