agar merealisasikan rencana pembuatan pintu air keluar masuk Sungai Mahakam dengan anak sungai, supaya ada pengendalian pasang surut

Samarinda (ANTARA) - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Samarinda dalam menanggulangi banjir pada tahun 2022.

“Saya mengapresiasi kerja Pemkot Samarinda terutama infrastruktur penanggulangan banjir seperti pengerjaan drainase di titik rawan genangan, sampai pada tahapan pembebasan lahan di bantaran Sungai Karang Mumus,” kata Novan di Samarinda, Sabtu.

Menurutnya, debit genangan air banjir di Samarinda sudah mengalami penurunan signifikan, artinya pekerjaan infrastruktur penanggulangan banjir sampai pada 2022 ini cukup efektif.

Rumah-rumah kumuh yang dahulu di bibir Sungai Karang Mumus dekat Pasar Segiri dan di AM Sengaji juga sudah ditangani pembebasan lahannya dengan baik. Walaupun ada terjadi gesekan namun hanya satu dua saja dan tidak membawa persoalan panjang.

Selain itu pembebasan lahan di sungai mati dekat simpang Jalan PM Noor dan DI Panjaitan juga sudah ditangani dengan tuntas, selanjutnya tinggal pekerjaan pengerukan oleh Dinas PUPR Provinsi Kaltim dan juga penurapan oleh Kementerian PU.

Novan juga menjelaskan berdasarkan pantauan Komisi III DPRD Samarinda progres kegiatan penanggulangan banjir di jalan protokol sudah rampung 100 persen, seperti di Jalan PM Noor, Jalan AW Syahranie, Jalan DI Panjaitan dan Jalan S Parman depan Mall Lembuswana.

Sedangkan pembebasan lahan di sekitar Jalan AM Sengaji akan diteruskan sampai jembatan Gatot Subroto, kemudian akan diteruskan di Jalan Tarmidi. Harapnya ke depan bantaran Sungai Karang Mumus sudah terbebas dari permukiman.

Hal itu, katanya, akan memudahkan pekerjaan pengerukan dan penurapan Sungai Karang Mumus agar masyarakat Samarinda bisa merasakan dampak baik dari penurunan banjir yang selama ini jadi persoalan klasik.

“Komisi III bersama mitra Dinas PUPR menginginkan bagaimana masyarakat merasakan hasil kerja penanggulangan banjir, artinya daerah pemukiman yang tergenang air saat hujan langsung segera mengalir ke drainase yang besar dan bermuara ke sungai, salah satunya Sungai Karang Mumus,” katanya.

Novan menuturkan, ada beberapa segmen lanjutan yang akan dikerjakan pada 2023 berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas PUPR Samarinda, yakni pekerjaan perbaikan drainase dari bawah fly over Jalan Juanda sampai depan kampus Universitas 17 Agustus (Untag) melalui bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda terkait bagaimana bisa merealisasikan rencana pembuatan pintu air keluar masuk Sungai Mahakam dengan anak sungai, supaya ada pengendalian pasang surut guna mengurangi dampak banjir di daerah yang kontur tanahnya rendah,” ujar Novan.
Baca juga: 30 kawasan di Samarinda banjir akibat hujan petir
Baca juga: Pengamat: Lamanya banjir di Samarinda akibat rusaknya ruang sungai
Baca juga: Lebih dari 5.000 warga Samarinda terdampak banjir

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fandi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022