Kembali normal pada 2023
Padahal di beberapa bagian di dunia ini kegairahan itu telah mencapai kembali tingkat maksimumnya, termasuk industri-industri yang bertautan dengan olahraga, seperti hak siar dan sponsor.
Semua sudah bergairah kembali setelah orang-orang dibolehkan lagi memenuhi stadion sehingga yang menonton dari luar stadion pun menjadi melihat kompetisi semakin hidup dan semakin menarik, dibandingkan dengan sistem gelembung atau ketika stadion hanya diisi bagian kecil dari kapasitas maksimumnya.
Sebuah survei bertajuk "Global Sports Survey" pada 2022 mendapati fakta bahwa 56 persen masyarakat dunia lebih aktif menyaksikan acara-acara olahraga ketimbang dua tahun lalu yang angkanya masih 43 persen.
Yang unik dari semua itu adalah kegairahan ekonomi terkait olahraga yang dipicu oleh penuhnya lagi stadion, diprediksi bakal bisa menangkal efek resesi global yang diperkirakan memuncak pada 2023.
Itu dikuatkan oleh proyeksi lembaga keuangan terkemuka Fitch Ratings dalam "Global Sports Outlook 2023" yang menaksir prospek keuangan olahraga pada tahun depan akan kembali ke normal seperti pada 2019 dan sebelumnya, atau era sebelum pandemi.
Sekalipun resesi mungkin memangkas penjualan tiket, Fitch menilai resesi tak akan terlalu mempengaruhi nilai kontrak sponsor dan hak siar. Secara umum pula, industri olahraga berjalan baik sejak setahun terakhir ini.
Dari perspektif minor, ajang-ajang besar olahraga mulai tingkat nasional dan internasional, dapat berpengaruh langsung kepada sektor-sektor ekonomi lain, seperti pariwisata.
Indikatornya bisa terlihat pada naiknya tingkat okupansi hotel dan perjalanan udara serta sejenisnya.
Bayangkanlah betapa besar dampak dari tiadanya lagi pembatasan berapa orang yang boleh masuk tribun penonton di Sirkuit Mandalika untuk MotoGP atau Gelora Bung Karno untuk Indonesia Open, atau enam stadion di Indonesia untuk Piala Dunia U20, atau venue-venue besar olahraga lainnya, baik terhadap kegairahan olahraga maupun terhadap aspek-aspek lain terkait olahraga.
Lain dari itu, ketika terjadi mobilisasi massa yang besar, maka itu juga peluang untuk bergairahnya lagi hibrida pariwisata dan olahraga yang lebih dikenal dengan sport-tourism yang perannya bakal semakin besar untuk kegairahan olahraga, pariwisata dan ekonomi nasional.
Mengenai sport-tourism ini, ada fakta unik yang disampaikan United Nations World Tourism Organization baru-baru ini bahwa sport-tourism adalah salah satu sektor pariwisata yang tercepat pertumbuhannya yang indikator pertamanya bisa dilihat dari tingkat kunjungan lintas negara.
Perjalanan internasional sendiri secara keseluruhan tumbuh pesat selama puluhan tahun terakhir hingga menembus angka 1,5 miliar kunjungan internasional hingga 2019.
Ternyata selama pandemi ketika kebanyakan negara menerapkan aturan pembatasan perjalanan, angka itu tetap dalam kisaran 1 miliar.
Baca juga: Presiden: Kekebalan komunal RI atas COVID-19 capai 98,5 persen
Selanjutnya: Euforia ...
Copyright © ANTARA 2022