Beijing (ANTARA) - Tes PCR massal COVID-19 di kampus dan sekolahan di China ditiadakan sebagaimana diumumkan Kementerian Pendidikan setempat (MOE) di Beijing, Jumat.
Kampus dan sekolahan yang tidak terdapat kasus positif COVID-19 diizinkan untuk menyelenggarakan kelas tatap muka dan kegiatan lain.
MOE menyatakan bahwa kebijakan baru tersebut merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara pengendalian pandemi dan keselamatan insan pendidikan setelah otoritas setempat menurunkan pola penanganan COVID-19 dari level A menjadi level B mulai 8 Januari 2023.
Dalam aturan baru, sekolah menengah atas tidak perlu melakukan tes PCR untuk seluruh staf dan muridnya.
Tes PCR atau antigen hanya dilakukan terhadap staf tertentu sesuai dengan aturan khusus.
Profesor, dosen, dan mahasiswa juga tidak perlu menunjukkan hasil tes negatif PCR setiap memasuki kampus dan fasilitas di dalamnya.
Pelonggaran serupa juga berlaku di lingkungan sekolah dasar, menurut laman resmi MOE.
Sejak 7 Desember, otoritas China telah melonggarkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19, di antaranya dengan meniadakan tes PCR massal di tempat-tempat umum..
Otoritas juga menghapus persyaratan pemindaian kode kesehatan sebelum mengakses fasilitas umum.
Baca juga: China sediakan layanan obat gratis untuk pekerja esensial
Baca juga: Media pemerintah: Pembatasan pengunjung dari China "diskriminatif"
Melihat proses vaksin COVID-19 hirup di Beijing
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022