Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengirimkan tim medis ke sejumlah lokasi terdampak banjir bandang guna melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap korban bencana alam tersebut.
"Kami telah menurunkan tim medis untuk melakukan identifikasi dan pemeriksaan kesehatan bagi warga korban banjir bandang di sejumlah lokasi di Kabupaten Kupang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dr Robert AJ Amheka dalam kegiatan "Jumat Curhat Kapolres Kupang" berlangsung di Mapolres Kupang, Jumat.
Kegiatan Jumat Curhat Kapolres Kupang Polda Nusa Tenggara Timur mengangkat topik antisipasi bencana alam selama cuaca buruk melanda Kabupaten Kupang.
Baca juga: BPBD: 1.674 warga Kabupaten Kupang terdampak bencana banjir
Menurut Robert Amheka, para petugas medis diturunkan ke sejumlah lokasi bencana seperti Kecamatan Kupang Tengah, Takari, Sulamu, dan Fatuleu Barat.
Ia mengatakan tim medis ke lokasi bencana untuk melakukan pemeriksaan kesehatan warga yang terdampak bencana guna mengantisipasi munculnya penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam maupun penyakit lain sebagai dampak bencana banjir.
"Ada keluhan dari korban bencana di Pariti, Kecamatan Sulamu bahwa warga ada yang mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh setelah terendam air banjir. Tim medis dari Puskesmas Sulamu telah berada di lokasi untuk pemeriksaan dan pengobatan bagi warga terdampak bencana," kata Robert A.J Amheka dalam kegiatan yang turut dihadiri Bupati Kupang Korinus Masneno, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto serta perwakilan dari Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Kupang.
Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang distribusi air bersih bagi korban bencana banjir
Ia mengatakan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang sedang melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap sejumlah korban banjir di Fatuleu Barat yang mengalami luka-luka akibat terkena berbagai material yang hanyut terbawah air banjir saat berusaha melakukan evakuasi mandiri.
Menurut dia, sesuai laporan dari petugas kesehatan di sejumlah lokasi terdampak bencana banjir itu belum ditemukan adanya kasus penyakit penular seperti diare dan muntaber kecuali warga yang luka-luka.
Pihaknya juga mengapresiasi BPBD Kabupaten Kupang yang cepat melakukan suplai air bersih untuk kebutuhan konsumsi warga korban bencana alam banjir sehingga dapat meminimalisir munculnya berbagai penyakit pascaterjadinya bencana banjir.
Baca juga: 29 rumah warga hilang disapu banjir bandang di Kabupaten Kupang
"Apabila kebutuhan air bersih mencukupi, maka dapat dipastikan munculnya penyakit bisa diminimalisir," kata Robert Amheka.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022