Kami akan terus mencoba untuk menjaga momentum pemulihan dengan sangat kuat dan kami berharap kemampuan berdaya tahan dan bahkan pertumbuhan yang lebih baik serta lebih kuat akan terus terjaga pada tahun 2023
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia pada triwulan IV 2022 akan tetap tumbuh berdaya tahan tinggi, karena COVID-19 masih terkendali dan aktivitas-aktivitas masyarakat masih sangat meningkat di mana-mana.
"Ini adalah harapan yang bagus bagi Indonesia," ucap Menkeu Sri Mulyani dalam acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Kondisi ekonomi pada tahun 2022 berada dalam guncangan yang sangat berat dan Indonesia masih mampu menjaga pondasi ekonomi dengan pertumbuhan triwulan III 2022 yang mencapai 5,7 persen.
Baca juga: Ekonom proyeksikan ekonomi RI tumbuh 5,3 persen di triwulan IV-2022
Di sisi lain, kata dia, inflasi domestik dapat dikendalikan meskipun terdapat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 30 persen pada bulan September 2022, yakni di level 5,4 persen.
Menurutnya, angka inflasi Indonesia cenderung rendah pada saat seluruh dunia di negara maju inflasinya mencapai di atas 7 persen sampai 8 persen, bahkan dua digit.
Oleh karena itu Sri Mulyani menegaskan keyakinan dan pondasi yang cukup baik ini akan terus dipertahankan dengan bauran kebijakan, baik di Kementerian Keuangan dari sisi fiskal dan non fiskal, di Bank Indonesia (BI) maupun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kami akan terus mencoba untuk menjaga momentum pemulihan dengan sangat kuat dan kami berharap kemampuan berdaya tahan dan bahkan pertumbuhan yang lebih baik serta lebih kuat akan terus terjaga pada tahun 2023," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah waspada resesi negara lain, khawatir dampaknya
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022