"Yang pasti kita akan bekerja sama dengan DPR RI dan kita akan dukung. Kami tidak merasa Muslim di Bali minoritas, kami senang dan bangga dengan saudara-saudara semua agama dan se"mua merasakan nikmatnya berada di Bali," ujarnya.

Denpasar (ANTARA) - Tiga tokoh Muslim di Bali yaitu anggota DPD RI Komite II Bambang Santoso, mantan Ketua Rijalul Ansor Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Bali Ainun Niam dan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bali Wartha Sandy mendatangi kantor KPU Bali untuk menyerahkan syarat bakal calon DPD Pemilu 2024.

Pihak pertahana dari Bambang Santoso usai menyerahkan dukungan minimal di Kantor KPU Bali di Denpasar, Kamis, mengaku menyambut baik adanya dua bakal calon lainnya dari umat Muslim yang maju.

"Munculnya bakal calon selain Haji Bambang dari yang beragama Islam disambut baik dan lapang dada, justru membuktikan bahwa Bali bagian dari Indonesia yang memiliki ciri heterogenitas. Kita tidak boleh melarang, masing-masing tentu punya motif dan latar belakang berbeda," kata Saifudin Zaini selaku Staf Ahli Bambang Santoso.

Anggota DPD RI tersebut diketahui berhalangan hadir saat penyerahan 2.591 bukti dukungannya untuk maju kembali dikarenakan kesibukan lainnya, namun Saifudin mengaku hal tersebut tak berkaitan dengan tujuan pihaknya melanjutkan tugas terdahulu.

"Bagaimana nanti kita bersama masyarakat dalam suka dan duka terutama memajukan pendidikan, kesetaraan, dan kebangkitan ekonomi, agar setiap masyarakat bisa mendapat pekerjaan dan terhindar dari meminta-minta," ujarnya.

Sementara itu, bakal calon DPD Pemilu 2024 lainnya yang merupakan tokoh Muslim di Pulau Dewata adalah Mantan Ketua Rijalul Ansor Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Bali Ainun Niam atau yang dikenal Gus Niam.

Usai menyerahkan 2.783 dukungan minimal kepada KPU Bali, Gus Niam menyampaikan bahwa keputusannya maju menjadi bakal calon DPD didasari oleh dorongan berbagai pihak termasuk umat Muslim di Pulau Dewata.

"Amanah ini sebenarnya sangat berat bagi saya, tetapi sebagai anak muda, amanah ini menjadi tantangan. Berbagai dorongan juga datang dari banyak golongan, di antaranya karena belum lama ini Bali menjadi pondasi toleransi dan perdamaian dunia dengan diselenggarakannya R20 di sini," kata dia.

Gus Niam mengaku ingin membangun masyarakat Bali yang tidak hanya menjadi penonton dalam mengimplementasikan hasil kesepakatan tokoh-tokoh agama di dunia, melainkan harus menjadi aktor utamanya.

Rasa optimistis juga muncul dari Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bali Wartha D Sandy yang datang ke KPU Bali membawa 2.140 dukungan minimal sebagai bakal calon DPD Pemilu.

Wartha yang merupakan Mantan Ketua GP Anshor Bali 2011-2015 itu menyatakan tujuannya mengikuti kontestasi politik untuk memperkuat kebijakan Provinsi Bali nantinya di pusat.

"Yang pasti kita akan bekerja sama dengan DPR RI dan kita akan dukung. Kami tidak merasa Muslim di Bali minoritas, kami senang dan bangga dengan saudara-saudara semua agama dan se"mua merasakan nikmatnya berada di Bali," ujarnya.

Bakal calon DPD Pemilu 2024 atas nama Wartha Sandy dan Bambang Santoso sendiri hadir di Kantor KPU Bali pada hari terakhir batas penyerahan syarat dukungan minimal yang telah dibuka sejak Jumat (16/12) lalu, sementara Ainun Niam tiba lebih awal pada Rabu (28/12) kemarin.

KPU Bali saat penyerahan syarat dukungan minimal bakal calon DPD Pemilu 2024 atas nama Wartha D Sandy di Denpasar, Kamis (29/12/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
KPU Bali saat penyerahan syarat dukungan minimal bakal calon DPD Pemilu 2024 perwakilan dari Bambang Santoso di Denpasar, Kamis (29/12/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022