Jakarta (ANTARA) - Terlepas dari kondisi ekonomi yang sulit, butik-butik di Kairo, ibu kota Mesir, dipadati para pelanggan yang datang untuk membeli hadiah dan dekorasi menjelang Tahun Baru dan Natal Koptik yang jatuh pada 7 Januari.

"Merayakan Tahun Baru adalah hal yang umum di kalangan masyarakat Mesir, ketika para anggota keluarga berkumpul dalam suasana akrab untuk menyambutnya dengan harapan dan cinta," ujar Issac Lamia, seorang sopir taksi dari Kairo, kepada Xinhua saat membeli hadiah untuk liburan tersebut.

Pria paruh baya itu mengatakan bahwa harga pada tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dirinya memilih untuk membeli hadiah dan dekorasi yang lebih murah sesuai kemampuannya.

"Saya membeli sebuah mainan Sinterklas, pohon, dan beberapa hadiah untuk istri dan kedua anak saya," kata Lamia, seraya menambahkan bahwa merayakan tahun baru membawa kebahagiaan bagi keluarga, terutama anak-anak.

(Xinhua)

Dalam satu tahun terakhir, pemerintah Mesir berupaya menahan laju inflasi yang melonjak akibat kenaikan harga pangan dan energi akibat konflik Rusia-Ukraina dan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Pada November, tingkat inflasi konsumen perkotaan tahunan di Mesir naik menjadi 18,7 persen dari 16,2 persen pada Oktober, menandai kenaikan tertinggi sejak Desember 2017, menurut data resmi.

(Xinhua)

Bagi penjual, liburan Natal dan Tahun Baru merupakan musim penting untuk menutupi kerugian yang terjadi selama resesi ekonomi.

Victor Farouk, pemilik sebuah butik di Kairo, mengatakan kepada Xinhua bahwa bisnisnya tanpa diduga berjalan dengan baik pada musim ini, tetapi dia masih menawarkan diskon guna meningkatkan penjualan.

Kebanyakan warga Mesir merayakan Tahun Baru dan Natal, terutama orang Koptik yang mayoritas merupakan pemeluk agama Kristen di negara Arab-Afrika Utara itu.

(Xinhua)

"Saya harus membeli hadiah Natal untuk cucu-cucu saya meski harganya tinggi ... Mereka menunggu musim liburan ini dengan penuh semangat setiap tahun," kata Suzan Awad, seorang wanita Koptik dari Kairo, kepada Xinhua saat dirinya sedang berbelanja hadiah Natal

Dia mengatakan bahwa meskipun harga beberapa barang mahal, itu bukanlah "beban berat" karena hanya dibeli setahun sekali.

"Yang paling penting bagi keluarga adalah merayakan momen tersebut, dan pesta itu tidak lengkap tanpa adanya pohon Natal, hadiah, dan Sinterklas," ujar wanita itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022