Warga sekitar harus diberdayakan karena hasilnya bisa dirasakan oleh warga.

Gunungkidul (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Lumbung Mataraman di Kalurahan Bendung, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat memperkuat ketahanan pangan dan membangkitkan ekonomi masyarakat melalui peran petani.

Sri Sultan HB X di Kabupaten Gunungkidul, Kamis, mengharapkan fasilitas Lumbung Mataraman yang dibangun bisa benar-benar dimanfaatkan karena keberadaannya tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tapi diharapkan bisa membantu peningkatan kesejahteraan.

“Warga sekitar harus diberdayakan karena hasilnya bisa dirasakan oleh warga,” kata Sultan.

Baca juga: Moeldoko bantah proyek lumbung pangan di Kalimantan terancam gagal

Sebelum meresmikan Lumbung Mataraman, Raja Kraton Yogyakarta ini berkesempatan meninjau lokasi pengembangan program pertanian terpadu yang saling terintegrasi mulai dari pertanian, peternakan, hingga pengolahan pupuk.

Sultan pun berkesempatan melihat proses pembuatan pupuk berbahan baku sisa kotoran domba yang dipelihara di kawasan tersebut.

Pupuk yang dihasilkan juga dipergunakan untuk pemeliharaan tanaman pangan dan sayur-sayuran.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan Lumbung Mataraman merupakan inisiasi petani untuk membangkitkan ekonomi masyarakat melalui peran petani.

“Pertanian masih menjadi basis di DIY. Kegiatan pertanian memberikan manfaat yang luar biasa sehingga alih fungsi lahan harus ditekan semaksimal mungkin,” katanya.

Baca juga: Pemerintah bangun gudang lumbung pangan Rp7 miliar di Karawang

Ia mengatakan Lumbung Mataraman untuk 2022 dibangun sebanyak dua unit. Satu di Bendung Semin Gunungkidul dan Sendangsari, Pangasih Kukonprogo. Pembangunan ini menggunakan dana keistimewaan.

“Pada 2023 kita akan membuat replikasi di lima titik di DIY, pembangunannya juga akan menggunakan dana keistimewaan,” katanya.

Sementara itu Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan pemerataan perekonomian di Bumi Handayani perlu dilakukan, utamanya menggenjot wilayah utara agar setara dengan wilayah tengah dan selatan.

“Untuk itu kami meminta Gubernur untuk ikut melakukan intervensi pembangunan Gunungkidul utamanya wilayah utara. Melalui dana keistimewaan maupun program pemerintah pusat,” katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022