Jakarta (ANTARA News) - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran V yang dilaksanakan 12 April 2006 berhasil menjangkau 23.603.121 anak atau 99,6 persen dari total proyeksi jumlah anak balita di Indonesia.
"Tapi kita tidak boleh terlalu bergembira dulu sebelum enam bulan. Dalam enam bulan ini kita harus menggiatkan pelaksanaan imunisasi polio rutin," kata Staf Ahli Menteri Kesehatan, Naydial Roesdal di Jakarta, Senin.
Setelah keberhasilan pelaksanaan PIN polio putaran V itu diharapkan tidak ditemukan lagi kasus-kasus infeksi virus polio liar yang baru.
"Dengan suksesnya PIN kelima diharapkan tidak ditemukan lagi kasus polio di Indonesia dan tujuan Indonesia bebas polio tahun 2008 menjadi kenyataan," ujarnya.
Ia mengatakan keberhasilan PIN polio putaran kelima merupakan cerminan dari makin tingginya kesadaran orang tua di seluruh tanah air akan pentingnya imunisasi polio bagi masa depan putra-putri mereka.
Hal terlihat dari tingginya angka cakupan imunisasi polio di setiap provinsi. Cakupan PIN polio putara V di 19 provinsi di tanah air seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Barat mencapai lebih dari 100 persen.
Sementara di 11 provinsi lainnya termasuk Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo dan Papua angka cakupan imunisasinya antara 90 persen dan 100 persen.
Hanya tiga provinsi yang angka cakupan imunisasi polionya kurang dari 90 persen yakni Maluku (45,7 persen), Maluku Utara (75,1 persen) dan Irian Jaya Barat (47,6 persen).
"Karena daerah-daerah itu termasuk kawasan yang sulit dijangkau sehingga laporannya juga tidak bisa disampaikan dengan cepat," ujarnya seraya menambahkan bahwa hingga saat ini laporan cakupan imunisasi polio di sejumlah daerah di Irian Jaya Barat belum sampai ke pusat karena faktor cuaca.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006