Jakarta (ANTARA) - Operator tur Sri Lanka mengincar pasar wisatawan dari China pada 2023, kata Asosiasi Operator Tur Inbound Sri Lanka (Sri Lanka Association of Inbound Tour Operators/SLAITO) pada Rabu (28/12).

"China merupakan pasar penting bagi Sri Lanka," kata Nishad Wijetunga, Presiden SLAITO.

Wijetunga mengatakan bahwa pada 2019, Sri Lanka menerima lebih dari 167.000 turis dari China.

(Xinhua)

Jika Sri Lanka bisa mendapatkan jumlah turis yang sama dalam jangka waktu pendek hingga menengah, hal itu akan sangat mendongkrak industri ini, katanya.

Total kedatangan turis tahun ini pada periode antara Januari hingga 20 Desember adalah 678.392, menurut otoritas pariwisata Sri Lanka.

Pariwisata, salah satu penghasil devisa utama Sri Lanka, mengalami kemunduran akibat pandemi COVID-19 serta krisis ekonomi dan politik di negara itu.

Sri Lanka menargetkan untuk menarik kedatangan sekitar 1,5 juta wisatawan pada 2023 dan 3 juta wisatawan pada 2024, kata Menteri Pariwisata Sri Lanka Harin Fernando sebelumnya pada bulan ini.


Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022