Hong Kong (ANTARA) - Otoritas Hong Kong meminta Jepang untuk mencabut pembatasan COVID-19 yang mengharuskan penumpang pesawat dari Hong Kong untuk mendarat di empat bandara Jepang yang ditunjuk.

Hong Kong mengatakan pembatasan itu akan berdampak pada sekitar 60 ribu penumpang.

Jepang –salah satu tujuan populer bagi pelancong Hong Kong– mengatakan pihaknya akan membatasi penerbangan dari Hong Kong, Makau dan China daratan ke dua bandara di Tokyo, juga bandara di Osaka dan Nagoya mulai Jumat.

"Diketahui bahwa sekitar 250 penerbangan dari Hong Kong akan terdampak mulai 30 Desember 2022 hingga akhir Januari 2023, yang mempengaruhi sekitar 60.000 penumpang," kata otoritas dalam pernyataannya, Rabu.

Kepala otoritas Hong Kong John Lee mengatakan pihaknya telah mengindikasikan kepada Pemerintah Jepang tentang kekecewaan mereka.

"Kami pikir warga Hong Kong sebaiknya diizinkan untuk menggunakan tidak hanya empat bandara ini," kata Lee.

Penerbangan oleh maskapai Hong Kong tetap dapat membawa penumpang kembali ke Hong Kong dari berbagai bandara di Jepang, kata otoritas Hong Kong.

Hal itu untuk "menjamin kembalinya warga Hong Kong secara lancar dari Jepang dan untuk meminimalkan dampak bagi pelancong Hong Kong" yang terkena aturan itu.

Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific Airways, mengatakan pihaknya sedang berkomunikasi dengan Pemerintah Jepang sejak pembatasan perjalanan itu diumumkan pada Selasa.

Cathay Pacific akan mengabarkan perkembangan terbaru kepada pengguna dan masyarakat sebelum Kamis siang.

Hong Kong Airlines dan Peach Aviation mengumumkan mereka akan membatalkan beberapa jadwal penerbangan akibat aturan tersebut.

Amerika Serikat, India, Italia dan Taiwan kini mensyaratkan tes COVID-19 bagi pelancong dari China setelah Beijing memutuskan untuk mencabut kebijakan nol-COVID yang diberlakukan secara ketat.

China pada Desember mulai melonggarkan pembatasan COVID setelah melakukan penguncian wilayah dan tes secara ekstensif.

Pelonggaran itu dilakukan sebagai persiapan untuk kembali membuka perbatasannya secara penuh tahun depan guna memulihkan ekonominya yang dihantam pembatasan pandemi.

Pencabutan pembatasan itu membuat COVID menyebar tak terkendali dan kemungkinan menulari jutaan orang dalam sehari, menurut sejumlah pakar kesehatan global.

Sumber: Reuters
Baca juga: Hong Kong mulai cabut pembatasan sosial terkait COVID-19
Baca juga: Polisi Hong Kong tertular virus corona, dikhawatirkan menjalar
Baca juga: Tiba di Hong Kong dan Taiwan tak perlu karantina

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022