Ia menjelaskan dari 96 laporan kejadian, Kantor SAR Palu mencatat 86 korban berhasil selamat, kemudian 19 korban meninggal dunia dan 30 orang hilang.
Kejadian yang dilakukan melalui operasi SAR terdiri dari kondisi membahayakan jiwa manusia sebanyak 27 kejadian dengan jumlah korban selamat sembilan orang, meninggal dunia 11 orang, hilang 14 orang.
"Kecelakaan pelayaran sebanyak 37 kejadian dengan korban selamat 69 orang, meninggal dunia tujuh orang, hilang 12 orang, dan peristiwa bencana alam tiga kejadian dengan korban selamat tujuh orang dan hilang tiga orang, serta kejadian dengan penanganan khusus dua laporan dengan rincian satu orang selamat, satu orang meninggal dunia dan satu orang hilang," kata Andrias memaparkan.
Baca juga: Basarnas uji kesiapan unsur SAR Palu hadapi dampak bencana alam
Baca juga: Tim SAR cari pekerja tambang nikel terseret longsor di Morowali Utara
Ia mengemukakan, pihaknya selalu siap merespon laporan masyarakat untuk melakukan kegiatan pencarian dan pertolongan terhadap kondisi membahayakan keselamatan manusia.
Guna mempersiapkan kesiapsiagaan personel, Kantor SAR Palu juga telah membuka satu satu unit Siaga SAR di Kabupaten Banggai Laut beberapa waktu lalu.
"Saat ini kami memiliki dua Pos SAR di Parigi Kabupaten Parigi Moutong dan Luwuk Kabupaten Banggai, kemudian tiga Siaga SAR di Kabupaten Morowali, Tolitoli dan Banggai Laut dengan harapan dapat memaksimalkan pergerakan personel merespon laporan masyarakat," ujar Andrias.
Ia menambahkan, pada operasi siaga SAR momen Natal dan Tahun Baru 2023, pihaknya melibatkan 87 personel dengan menyasar objek-objek vital seperti terminal, pelabuhan maupun bandara, termasuk tempat-tempat wisata.
Baca juga: Kantor SAR Palu asah kemampuan personel dengan latihan di dalam air
Baca juga: Operasi SAR korban speedboat tenggelam di Banggai Laut nihil
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022