Jakarta (ANTARA News) - Rencana pelantikan direksi Bank BTN yang dijadwalkan, Senin pukul 16.00 WIB, ditunda tanpa alasan dan waktu penundaan juga tidak jelas. "Pelantikan ditunda, bukan hari ini. Saya juga tidak tahu alasan penundaan," kata Kepala Biro Humas Kementerian BUMN, Mahmud, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin. Pergantian direksi BTN mengemuka setelah BTN mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (5/5). Pergantian direksi menjadi salah satu pembicaraan pada RUPS yang dihadiri Deputi Meneg BUMN Bidang Perbankan, Jasa Keuangan, Konstruksi dan Jasa lainnya, Suad Husnan serta seluruh direksi dan komisaris BTN. Usai RUPS, Dirut BTN Kodradi mengatakan, akan ada pergantian. Meski demikian Kodradi tidak bersedia menyebutkan nama-nama direksi yang akan diganti, termasuk siapa figur yang mengantikannya. Ia hanya menjelaskan, tanya saja pemegang saham (Menneg BUMN Sugiharto). Demikian juga Suad Husnan, memastikan akan ada pelantikan direksi baru BTN. "Sudah ada surat tulisan tangan untuk pelantikan Senin," kata Suad. Informasi berkembang, dua nama yang santer disebut-sebut pengganti Kodradi adalah Aries Muftie, staf khusus Meneg BUMN, yang kini juga menjabat komisaris di PT Garuda Indonesia. Selain itu, nama Dirut Garuda Emirsyah Satar juga mengemuka sebagai calon dirut BTN. Kantor Kementerian BUMN, sejak Senin pagi, didatangi puluhan wartawan media cetak maupun elektronik. Para wartawan, umumnya menyesalkan tidak adanya informasi yang jelas, kapan kepastian pelantikan direksi BTN. Perombakan direksi BTN mengemuka sejak Juni 2005, seiring telah habisnya masa kerja Dirut Kodradi. "Saya sudah siap diganti, namun kinerja yang bagus yang diraih BTN saat ini harus juga dipertahankan para direksi baru nanti," katanya. Sementara itu, Aries Mufti, yang ditemui di Kantor Kementerian BUMN enggan berkomentar, terkait dirinya akan menduduki posisi nomor satu di BTN. "Saya tidak bisa berkomentar. Tanya saja Pak Said Didu (Sekretaris Meneg BUMN)," katanya. Ia juga tidak menanggapi pertanyaan alasan adanya penundaan pelantikan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006