Jakarta (ANTARA) - China meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epideminya untuk sejumlah lokasi, organisasi, dan kelompok populasi utama, di tengah perubahan kebijakan respons COVID-19, demikian menurut sejumlah dokumen yang dirilis pada Senin (26/12).
Dokumen-dokumen tersebut, yang dipublikasikan oleh mekanisme pencegahan dan pengendalian bersama Dewan Negara China untuk COVID-19 mencatatkan bahwa tingkat vaksinasi warga yang tinggal di fasilitas perawatan warga lanjut usia (lansia) dan lembaga kesejahteraan sosial harus dinaikkan, sementara warga yang berisiko tinggi mengalami kondisi parah, termasuk orang yang berusia 60 tahun ke atas, orang dengan kondisi kesehatan bawaan yang serius, dan orang dengan kekebalan tubuh rendah, disarankan untuk mendapatkan vaksin booster sesegera mungkin.
China sebelumnya mengumumkan bahwa negara tersebut akan menurunkan tingkat penanganan COVID-19 dari penyakit menular Kelas A ke Kelas B mulai 8 Januari 2023.
Saat ini, COVID-19 diklasifikasikan sebagai penyakit menular Kelas B namun penanganannya mengikuti langkah-langkah pencegahan dan pengendalian untuk penyakit menular Kelas A di China.
Tes asam nukleat massal tidak lagi dilakukan, tetapi layanan tes harus tetap tersedia bagi warga yang meminta untuk dites, kata dokumen itu, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah tes tertarget diperlukan untuk kelompok-kelompok yang berbeda agar dapat secara tepat waktu mendeteksi pasien-pasien yang terinfeksi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022