Jambi (ANTARA News) - Kerusuhan antar warga dua desa di Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, Minggu malam menyebabkan sedikitnya 60 rumah dan dua tempat ibadah di Desa Sulakgedang hangus dibakar.
Warga dua desa yang berseteru itu adalah warga Desa Sulakgedang dan Sulakmukai yang hingga Senin menjelang subuh kerusuhan itu dilaporkan masih berlangsung, demikian laporan wartawan ANTARA dari Jambi.
Staf Humas Pemkab Kerinci, Amir Syam, ketika dihubungi mengatakan, 60 rumah penduduk dan dua tempat ibadah diduga dibakar oleh massa dari Desa Sulakmukai yang menyerbu dan menjarah Desa Sulakgedang.
Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, pada Minggu malam ratusan massa dari Desa Sulakmukai telah menduduki Desa Sulakgedang yang hanya berseberangan dengan Sungai Batangmerao dan sekitar pukul 20:00 Wib massa mulai beringas dengan menjarah isi rumah warga Sulakgedang.
Selesai menjarah rumah warga Sulakgedang, massa dari Sulakmukai kian beringas dan membakari rumah penduduk setempat termasuk dua tempat ibadah.
Api baru dapat dipadamkan oleh petugas pemadan kebakaran Kerinci pada pukul 03:00 Wib, setelah mobil pemadam kebakaran dikawal oleh petugas kepolisian karena kesulitan masuk ke lokasi akibat dihalangi massa yang sedang emosi.
Pada Senin siang, Bupati Kerinci Fauzi Siin dan unsur Muspida serta lembaga adat serta dua kepala desa yang berseteru tersebut sedang melakukan perundingan perdamaian secara adat di kantor bupati.
Sementara Polres Kerinci dan TNI serta dibantu dua pleton Brimob dari Polda Jambi, telah diturunkan untuk menggamankan lokasi dua desa di Kec. Gunung Kerinci yang sedang berseteru guna mengantisipasi terjadinya kejadian yang lebih besar.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Drs Carel Risakotta menuju Kabupaten Kerinci untuk melihat langsung ke lokasi kerusuhan antar warga Desa Sulakmukai dan Sulakgedang yang bermotifkan penganiayaan warga Sulakmukai, Mukhirin diduga dilakukan empat pemuda Desa Sulkagedang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006