Mataram (ANTARA) - Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Nusa Tenggara Barat menyalurkan bantuan dana sebesar Rp330 juta dan 100 lembar selimut untuk para korban bencana alam akibat cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota.
Bantuan untuk para korban bencana alam tersebut, diserahkan secara simbolis oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Rico Rinaldy, kepada Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, di Mataram, Rabu.
Selain FKIJK NTB, terdapat beberapa industri jasa keuangan yang turut menyalurkan donasi, yaitu PT Bank NTB Syariah, PT BPRS Dinar Ashri, PT BPR NTB, PT BPRS PNM Patuh Beramal, dan PT Jamkrida NTB Bersaing.
"Dengan bantuan tersebut kita harapkan dapat meringankan korban terdampak bencana akibat cuaca ekstrem di wilayah NTB terutama banjir dan tanah longsor," kata Rico Rinaldy.
Baca juga: Dinsos NTB salurkan kebutuhan pokok warga terdampak bencana di Mataram
Baca juga: Warga Pantai Mapak NTB terdampak abrasi diupayakan untuk direlokasi
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi bantuan cepat tanggap dari FKIJK NTB dalam membantu penanganan bencana serta meringankan beban warga yang terdampak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ruslan Abdul Gani yang turut hadir dalam serah terima bantuan tersebut menyebutkan ada lima daerah yang terdampak bencana alam yang terjadi pada Jumat (23/12) hingga Sabtu (24/12), yaitu Kota Mataram, Kabupaten Bima, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Timur.
"Total secara keseluruhan ada lima kabupaten dan kota yang mengalami bencana dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 226 kepala keluarga (KK) atau 738 jiwa," katanya.
Ia merinci untuk Kota Mataram dilanda gelombang pasang akibat tingginya permukaan air laut yang terjadi di Lingkungan Mapak, Jempong Baru sehingga menyebabkan tiga unit rumah rusak berat dan 17 KK atau 68 jiwa harus diungsikan sementara ke tempat yang aman.
Selanjutnya di Kabupaten Lombok Tengah dengan jenis bencana banjir yang terjadi di dua desa, yakni Desa Mertak meliputi Dusun Mertak, Dusun Awang, Dudung Bumbang, Dusun Serenang dan Dusun Rangkep di Desa Kuta.
"Sebanyak 199 KK atau 629 jiwa terdampak bencana alam akibat cuaca ekstrem di wilayah Lombok bagian selatan itu," ujarnya.
Untuk Kabupaten Lombok Barat, kata Ruslan, terjadi di Kecamatan Gunung Sari, jenis bencana yang terjadi pohon tumbang akibat angin kencang yang disertai hujan dan kilat yang melanda Desa Penimbung.
Akibat kejadian itu, empat unit rumah warga mengalami rusak berat dan satu unit rusak ringan atau sebanyak 5 KK atau 25 jiwa harus mengungsi.
Ia menambahkan di Kabupaten Lombok Timur, bencana angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (24/12) di Desa Montong Beter, Kecamatan Sakra Barat. Terdata satu kepala keluarga dan satu unit rumah mengalami rusak berat.
Selanjutnya, di Kabupaten Bima juga terjadi bencana angin kencang yang disertai hujan deras pada Sabtu (24/12). Kejadian itu menyebabkan dua unit rumah rusak sedang dan satu unit rusak ringan di Dusun Sangaru, Desa Mbawa, Kecamatan Donggo.
"Ada tiga kepala keluarga atau 12 jiwa yang terdampak bencana alam di Kabupaten Bima," ucapnya.*
Baca juga: BPBD: Lima daerah di NTB terdampak bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Bupati Sumbawa: Kewaspadaan dini harus ditingkatkan cegah bencana alam
Pewarta: Awaludin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022