"Penanggulangan TB memerlukan peran aktif seluruh pihak termasuk juga masyarakat," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi di Jakarta, Selasa.
Agus menjelaskan, masyarakat dapat berperan dalam menemukan kasus TB di lingkungan sekitarnya.
"Masyarakat juga dapat berperan dalam penanganan kasus berbasis komunitas dan juga berperan dalam menyebarluaskan informasi mengenai penyakit tuberkulosis kepada sesama masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mendukung program skrining tuberkulosis.
"Misalkan bagi masyarakat yang memiliki gejala atau anggota keluarganya ada yang memiliki gejala maka dapat berperan aktif dengan memeriksakan diri atau anggota keluarganya ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Dia menambahkan bahwa pelibatan masyarakat sangat strategis dalam penemuan kasus hingga investigasi kontak dalam rangka mempercepat eliminasi tuberkulosis di Indonesia.
"Perlu semangat dan gerakan bersama untuk berkolaborasi dalam mempercepat eliminasi TB, mari temukan lebih banyak kasus TB dan sembuhkan agar penderita bisa kembali sehat dan produktif," katanya.
Agus juga kembali mengingatkan bahwa sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit tuberkulosis tidak hanya menekankan pada masalah pengobatan melainkan juga lingkungan, perilaku, nutrisi, hingga sosial ekonomi.
"Permasalahannya kompleks bukan lagi soal obat. Soal obat sudah gratis. Masalah berikutnya adalah masalah lingkungan, masalah perilaku, masalah nutrisi, dan sosial ekonomi," katanya.
Untuk itu, Agus mengatakan Kemenko PMK membentuk Wadah Kemitraan Penanggulangan TBC (WKPTB) sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Dia menjelaskan, WKPTB membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mitra termasuk dari dunia usaha untuk berkolaborasi dalam Aksi Program Terpadu Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis (Aksi Proteksi). Hal tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan sumber daya dalam percepatan eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030.
Baca juga: Kemenko PMK tekankan pentingnya kolaborasi pendidikan vokasi
Baca juga: Menko PMK ingatkan pentingnya pencegahan kelangkaan oksigen medis
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022