Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas meminta Pemerintah Daerah DKI Jakarta agar membiayai pelaksanaan design engeenering service (DES) untuk pembangunan sarana angkutan massal (MRT) di Jakarta yang memerlukan dana sekitar 10 juta dolar AS. "Soal rencana pembangunan MRT nggak ada masalah. Jepang sudah menawarkan lagi. Juga banyak penawaran dari pihak lain seperti Cina dan berbagai lembaga multilateral," kata Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta di Gedung Depkeu Jakarta, Senin. Menurut dia, untuk tahun 2006 hingga 2007 ini proses yang harus dilakukan adalah pelaksanaan DES dan diharapkan Pemda DKI Jakarta mampu dan bersedia membiayai pelaksanaan proses itu. Jepang pernah menolak memberikan pembiayaan untuk pembangunan MRT di Indonesia antara lain karena Indonesia menuntut muatan lokal yang lebih besar dari yang diajukan Jepang. "Sekarang sudah ada tawaran lagi dari Jepang untuk melakukan negosiasi ulang pada anggaran 2007. Untuk pembiayaannya baru akan kita negosiasikan dengan Jepang, mungkin ada kombinasi yang lebih baik antara pembiayaan yang mengikat dengan yang tidak mengikat," katanya. Mengenai penghematan penggunaan BBM, Paskah mengatakan, upaya penghematan diharapkan dapat menekan penggunaan BBM hingga 20 persen dari stok BBM dalam satu tahun. "Diharapkan ada penghematan 20 persen dalam satu tahun, dan nanti makin lama (dari tahun ke tahun) akan lebih besar lagi. Kalau sekarang kita impor 59,4 juta kilo liter, kalau bisa dikurangi 9,4 juta kilo liter sehingga tinggal 50 juta kilo liter," katanya. Upaya penghematan, katanya, memang tidak mudah dilakukan dalam waktu singkat dan memberikan hasil. "Sama dengan penggunaan sabuk pengaman yang ditentukan dalam UU 10 hingga 12 tahun lalu, baru terlaksana sekarang ini," katanya. Menurut dia, upaya pembatasan penggunaan BBM juga merupakan salah satu masalah yang akan dibahas di sidang kabinet hari ini (Senin). "Kita sudah siapkan beberapa skenario dalam rangka penghematan penggunaan BBM, nanti akan saya sampaikan di sidang kabinet," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006