Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta rasio kewirausahaan Indonesia yang baru sekitar 3,47 persen untuk terus ditingkatkan, agar mampu memajukan perekonomian nasional.

"Prasyarat kemajuan ekonomi di antaranya jika kita mampu terus mendongkrak kualitas SDM dan kuantitas wirausaha dalam negeri," kata Wapres saat meresmikan secara serentak enam Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Indonesia, di PLUT KUMKM Kabupaten Semarang, Selasa.

Sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, Wapres menyampaikan bahwa kewirausahaan akan menyumbang efek berjenjang, termasuk mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan, seiring dengan tumbuhnya pendapatan dan kesejahteraan para pelakunya.

Baca juga: Wapres resmikan secara serentak enam PLUT KUMKM

"Bahkan, wirausaha kerap dapat menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk/jasa yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan," terangnya.

Oleh sebab itu, sambungnya, selama proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19, pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, dan pendampingan.

"Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan, seperti jejaring dan inkubasi bisnis, inovasi produk/jasa berbasis riset, pemanfaatan teknologi dan peningkatan literasi digital, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif," paparnya.

Ke depan, Wapres berbagai program dan anggaran kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat saling bersinergi dalam sebuah desain besar Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Sebab menurutnya, kendala terbesar UMKM saat ini masih seputar akses pembiayaan dan permodalan, termasuk juga akses pasar, pemasaran dan promosi produk, serta akses bahan baku/alat produksi, dan kendala lainnya.

Wapres juga meminta bantuan modal melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema KUR Khusus berbasis kelompok usaha atau klaster, melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir KUMKM agar terus ditingkatkan.

"Pembiayaan KUR berbasis klaster menjadi solusi bagi unit-unit usaha rakyat yang belum terinklusi oleh layanan perbankan konvensional," tegasnya.

Adapun terkait penyaluran KUR berbasis komunitas atau kelompok usaha masyarakat yang sudah menggandeng agregator, off-taker, dan avalis sebagai penjamin, Wapres berpesan agar dilakukan dengan penuh tanggung jawab, akuntabel, serta transparan sehingga masyarakat menikmati manfaat dan terjamin keamanan usahanya.

"Saya juga mengajak kita bersama untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat. Jiwa kewirausahaan perlu dikenalkan sejak usia muda, dengan menanamkan pola pikir dan perilaku inovatif, kreatif dan mandiri, jujur dan pantang menyerah, termasuk dalam kurikulum pendidikan," jelasnya.

Lebih jauh Wapres berharap pada 2024 Indonesia sudah dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen, inklusi akses keuangan mencapai 90 persen, kontribusi ekspor UMKM sebesar 21,6 persen, serta menciptakan 30 juta UMKM yang go-digital.

"Kewirausahaan ini kiranya terus diperluas dengan menghadirkan lebih banyak PLUT KUMKM, sekaligus mengoptimalkan fungsinya untuk mendorong kolaborasi dan memajukan kewirausahaan sesuai kekayaan potensi di daerah," jelasnya.

Baca juga: Wapres: larangan penjualan rokok satuan sesuai perintah undang-undang
Baca juga: Wapres Ma'ruf harap wirausaha dapat lakukan perubahan sosial

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022