Dolar Selandia Baru melonjak lebih dari 0,50 persen pada awal perdagangan Asia dan terakhir 0,28 persen lebih tinggi pada 0,6288 dolar AS, sementara dolar Aussie naik 0,27 persen menjadi 0,6750 dolar AS dalam sebagian besar perdagangan yang tipis selama musim liburan akhir tahun. Kedua mata uang tersebut sering digunakan sebagai proksi likuid untuk yuan China.
Yuan di pasar luar negeri naik lebih dari 0,1 persen menjadi 6,9681 per dolar.
China akan berhenti mewajibkan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina pada saat kedatangan mulai 8 Januari, kata Komisi Kesehatan Nasional pada Senin (26/12/2022), bahkan ketika kasus COVID melonjak. Pada saat yang sama, Beijing menurunkan peraturan untuk menangani kasus COVID menjadi Kategori B yang tidak terlalu ketat dari Kategori A tingkat atas.
Baca juga: Yuan berbalik menguat 279 basis poin, menjadi 6,9546 terhadap dolar AS
"Tampaknya tidak ada penurunan dalam laju pelonggaran pembatasan COVID meskipun kasus COVID melonjak di daratan," kata Ahli Strategi Mata Uang OCBC, Christopher Wong. "Ini mungkin menunjukkan tekad pembuat kebijakan China untuk membuka kembali sepenuhnya."
"Selain itu, ada berita China berpotensi mengambil langkah luar biasa untuk mendukung pertumbuhan," kata Wong.
Di tempat lain sterling naik 0,12 persen menjadi 1,2082 dolar, sementara euro naik 0,12 persen menjadi 1,0647 dolar.
Terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, indeks dolar AS tergelincir 0,06 persen menjadi 104,04.
Data yang dirilis pada Jumat (23/12/2022)menunjukkan bahwa belanja konsumen AS hampir tidak meningkat pada November sementara inflasi semakin menurun, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat mengurangi pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
"Sejalan dengan tren musimannya, Desember telah menjadi bulan yang lemah bagi greenback," kata Ahli Strategi Valas ING, Francesco Pesole.
"Perlu diingat bahwa dolar naik setiap empat tahun terakhir pada Januari. Pandangan kami untuk awal 2023 masih salah satu pemulihan dolar."
Baca juga: Dolar melemah karena selera risiko membaik, mata uang Antipodean naik
Yen Jepang stabil di 132,89 per dolar, karena mata uang yang baru-baru ini rapuh terus didukung oleh perubahan mengejutkan bank sentral Jepang (BoJ) pada kebijakan kurva imbal hasil minggu lalu.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda pada Senin (26/12/2022) mengesampingkan kemungkinan keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar dalam waktu dekat, bahkan ketika pasar dan pembuat kebijakan mengisyaratkan peningkatan fokus pada apa yang terjadi setelah masa jabatan Kuroda berakhir pada April tahun depan.
"Sementara ... perubahan kebijakan telah menambah ketidakpastian pada prospek BoJ, kami terus bersandar pada pembuat kebijakan BoJ yang tidak membuat penyesuaian kebijakan lebih lanjut hingga akhir 2023," kata analis di Wells Fargo.
"Tekanan inflasi diperkirakan akan mereda, yang akan mengurangi motivasi BoJ untuk langkah kebijakan lebih lanjut."
Di pasar uang kripto, pemberi pinjaman kripto Vauld telah membatalkan potensi akuisisi oleh saingannya Nexo, menurut laporan CoinDesk.
Bitcoin terakhir 0,2 persen lebih rendah pada 16.880 dolar AS, sementara Ether turun 0,4 persen menjadi 1.223,10 dolar AS.
Baca juga: Regulator AS sebut gejolak uang kripto menggarisbawahi risiko industri
Baca juga: Goldman Sachs: Emas diversifikasi portofolio terbaik dibanding bitcoin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022