Politik identitas perlu dicermati secara serius untuk Pemilu dan Pilkada 2024.
Jakarta (ANTARA) - Anggota DKPP J. Kristiadi mengingatkan para kontestan Pemilihan Umum 2024 agar adu gagasan pada pemilu, bukan malah menggunakan cara-cara tidak baik seperti politik identitas.

"Politik identitas perlu dicermati secara serius untuk Pemilu dan Pilkada 2024. Belum ada satu negara pun di dunia yang bisa mengalahkan politik identitas," kata J. Kristiadi di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan Kristiadi dalam webinar Sosialisasi Indeks Kerawanan Pemilu 2024 yang diselenggarakan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.

Menurut dia, politik identitas masih menjadi ancaman pada Pemilu/Pilkada 2024. Oleh karena itu, politik identitas perlu mendapatkan perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan kepemiluan.

Untuk meminimalisasi politik identitas, kata peneliti senior CSIS itu, pada pemilu mendatang semua pemegang kepentingan harus mendorong pesta demokrasi menjadi kontestasi yang penuh dengan adu gagasan.

Kontestasi pertarungan gagasan (debat) tersebut, kata dia, bertujuan untuk memuliakan kehidupan bersama. Namun, dengan cacatan apa yang disampaikan mengandung kebenaran yang harus diakui oleh para kontestan.

"Tidak boleh ngotot, apalagi saling menjatuhkan dalam debat tersebut karena bertujuan untuk adu gagasan. Kontestan juga harus mengakui ada kebenaran di setiap gagasan yang disampaikan," katanya lagi.

Kristiadi juga mengajak pemegang kepentingan untuk meningkatkan kualitas dan nilai pemilu di Tanah Air, antara lain, dengan meningkatkan kepekaan calon-calon anggota legislatif terhadap persoalan yang ada dalam masyarakat.

"Kalau tidak demikian, demokrasi akan hanya jadi cangkang dan prosedural saja," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022