Tasikmalaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melibatkan pengusaha maggot untuk mengatasi permasalahan sampah organik, sehingga bisa mengurangi beban volume sampah yang selama ini diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.

"Saya mengundang seluruh pengusaha-pengusaha maggot di Kota Tasikmalaya, yuk, kita sama-sama membereskan sampah organik sebanyak 10 ton per harinya," kata Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah melalui siaran tertulis di Tasikmalaya, Senin.

Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya sudah mengundang pengusaha maggot di Tasikmalaya untuk bisa memanfaatkan sampah organik yang sudah bisa berjalan mulai Ahad (25/12).

Tahap awal, kata dia, sebanyak 10 ton sampah organik setiap hari siap dikelola oleh pengusaha maggot di Kota Tasikmalaya, dan diharapkan ke depan bisa berjalan lancar.

Baca juga: Negara Denmark lirik program budi daya maggot di Mataram

Baca juga: DLH: budi daya maggot kurangi sampah ke TPA hingga 5 ton per bulan

"Setidaknya 10 ton sampah organik siap dikelola oleh salah satu pengusaha maggot Kota Tasikmalaya," katanya.

Ia mengatakan pendistribusian sampahnya dilakukan dengan cara terlebih dahulu dipilah oleh petugas kebersihan, selanjutnya pengusaha maggot tinggal mengambilnya.

"Nanti kita yang pilah sampahnya, pengusaha tinggal mengambil 10 ton sampah organik setiap harinya," katanya.

Adanya sampah organik yang dikelola pengusaha maggot itu, kata dia, tentunya bisa mengurangi pengangkutan sampah ke TPA Ciangir yang selama ini tercatat sebanyak 220 ton setiap hari.

"Otomatis mengurangi beban 220 ton yang ada di TPA Ciangir," katanya.*

Baca juga: Belajar dari kesuksesan pembudi daya maggot asal Banyumas

Baca juga: DLH Mataram kembangkan maggot di TPST modern Mandalika

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022