Jakarta (ANTARA) -- Mempercepat pembangunan ekosistem inovasi dinilai menjadi jurus untuk menindaklanjuti hasil G20 yang telah sukses dilaksanakan pada 15-16 November 2022 lalu.

Hal ini disampaikan oleh pengamat IT nasional Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo di webinar bertajuk Business Ecosystem Talks, Kamis (22/12). 

Dirinya menjelaskan bahwa ekosistem inovasi didasari kewirausahaan yang berorientasi inovasi.

“Untuk kemandirian dan kemajuan bangsa ini harus ada akselerasi semua terkait ekosistem inovasi Indonesia yang terintegrasi secara nasional," ujar Marsudi di

Senada dengan Prof. Marsudi, Founder Accelerator.id dan Chief Strategy & Technology Officer Holding Kalla Group Achmad Soegiarto mengatakan, 

“Saatnya sekarang perlu memprioritaskan akselerasi dan integrasi ekosistem inovasi nasional, khususnya Green Ecosystem dengan Green Technology perlu menjadi prioritas," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Anto ini melanjutkan, perpaduan Green Ecosystem dan Green Technology akan menjadi formula jitu dalam mendukung komitmen kuat Indonesia menjadi negara maju pada usia emas 100 tahun Indonesia 2045.

"Ini juga akan mendukung terwujudnya Net Zero Emission (netralitas karbon) yang ditargetkan akan tercapai di tahun 2060 atau lebih awal," tambahnya.

Dalam diskusi webinar tersebut juga diikuti oleh empat startup nasional yang merupakan wakil Top-20 dan Top-5 dari Kalla Startup Hunt 2022. 

Webinar tersebut membahas langsung bersama masyarakat, diikuti lebih dari 300 peserta, para Startup menjelaskan banyak memberi pandangan soal penguatan-penguatan untuk masyarakat kedepan dan solusinya, antara lain bidang Pendidikan besama Mutiara Hikma M selaku CEO Educourse, terkait Finance dan Bisnis bersama Luqman El Hakiem Founder Sahamology, mendiskusikan Kesehatan bersama Nafi Putrawan selaku CEO & Co-Founder Psikku, dan berdiskusi mengenai penguatan Ekonomi dan UMKM dengan Bayu Mahendra S. CEO dan Co-Founder Tumbasin.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022