Beijing (ANTARA) - Sedikitnya 18 orang pekerja terperangkap di bawah tanah akibat tambang emas di Prefektur Ili, Daerah Otonomi Xinjiang, China, longsor.
Kementerian Kegawatdaruratan China (MEM), Senin, mengirimkan satu tim untuk mengawasi operasi penyelamatan para korban.
Media China melaporkan sebanyak 40 pekerja sedang berada di bawah tanah pada saat peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (24/12) pukul 13.40 waktu setempat (12.40 WIB) di area tambang emas yang dikelola Western Region Gold Co.
Sebanyak 22 orang berhasil diangkat ke permukaan, sedangkan 18 pekerja lainnya masih dilakukan upaya penyelamatan dengan membuat ventilasi, kata Lu Wei, kepala keamanan Xinjiang Nonferrous Metal Industry Group Co yang menaungi Western Region Gold Co.
Lu mengungkapkan bahwa para petugas mengalami kesulitan besar dalam upaya penyelamatan korban.
"Kondisi terowongan sangat rumit dan bebatuan di sekitar tempat lokasi kecelakaan tidak stabil," ujarnya.
Otoritas Ili telah berhasil mengidentifikasi para korban yang terjebak di bawah tanah, yang terdiri dari lima warga Provinsi Sichuan dan 13 warga lokal.
Menteri Kegawatdaruratan China Wang Xiangxi meminta timnya, yang terdiri dari para ahli penyelamatan kecelakaan tambang, mengerahkan segala kemampuannya membantu upaya penyelamatan.
"Segala upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak," kata Menteri dikutip China Daily.
Sedikitnya 300 personel penyelamatan dari berbagai level dan 467 unit peralatan penyelamatan telah dikirim ke lokasi kecelakaan tambang yang berlokasi di wilayah barat daya China itu.
Baca juga: Upaya penyelamatan pekerja tambang emas runtuh di Xinjiang berlanjut
Baca juga: Lima kecelakaan tambang terjadi di China pada Juli, 15 tewas
Tim penyelamat evakuasi 10 jasad korban ledakan tambang emas di China timur
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022