Jepara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyiapkan penginapan sementara untuk menampung wisatawan yang kehabisan bekal karena tertahan di Pulau Karimunjawa akibat gelombang tinggi, sehingga kapal penumpang belum bisa beroperasi.
"Kami sudah menginstruksikan jajaran untuk melakukan inventarisasi jumlah wisatawan. Camat bersama Kapolsek dan Koramil mendata ada berapa yang kehabisan bekal," kata Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta di Jepara, Minggu.
Baca juga: Ombak tinggi akibatkan 305 wisatawan tertahan di Karimunjawa Jepara
"Wisatawan yang tidak mampu menyewa penginapan nantinya bisa ditampung sementara di hotel milik pemerintah daerah sambil menunggu kapal penumpang beroperasi kembali, termasuk menyiapkan dapur umum, karena informasi sementara ada 305 wisatawan yang tertahan," ujarnya.
Ia berharap pengusaha hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI untuk memberikan diskon khusus atau tarif yang tidak memberatkan terhadap wisatawan yang membutuhkan.
Hal terpenting, kata dia, alat komunikasi tidak terganggu, sehingga kondisi di Karimunjawa bisa dipantau secara berkelanjutan. Kondisi wisatawan untuk saat ini sehat.
Untuk memantau kondisi kesehatannya, Pemkab Jepara juga menginstruksikan PMI untuk ikut membantu, termasuk dari Baznas.
Baca juga: Kapal penyeberangan Jepara-Karimunjawa kembali beroperasi
Baca juga: Objek wisata Karimunjawa Jepara dibuka selama libur Natal
Bahkan, imbuh dia, informasi dari BMKG bahwa cuaca ekstrem diperkirakan sampai akhir Desember 2022. Ketika cuaca membaik masyarakat dipersilakan berwisata ke Karimunjawa.
Karena cuaca ekstrem diprediksi sampai akhir Desember 2022, Pemkab Jepara juga mengajukan bantuan ke Kementerian Perhubungan untuk mengangkut para wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa menggunakan kapal yang sedang perjalanan dari Kalimantan menuju Semarang.
Camat Karimunjawa Muslikin mengungkapkan tempat penginapan sementara yang disediakan Pemkab Jepara terdapat 14 kamar dan terdapat aula yang bisa dipakai untuk menampung wisatawan dengan kapasitas sekitar 100 orang.
Untuk sementara, kata dia, belum ada wisatawan yang membutuhkan penginapan yang disediakan pemerintah.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022