Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengimbau masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya agar menyumbang dana 'satu orang satu dolar' bagi tragedi kemanusiaan di Palestina dan meminta Eropa dan AS menghentikan embargo mereka terhadap Palestina. Hal itu dikemukakan Presiden PKS, Tifatul Sembiring, di tengah-tengah aksi demonstrasi puluhan ribu orang massa PKS yang memutihkan kawasan Jalan MH Thamrin hingga Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu. "Kami mengimbau seluruh penduduk Indonesia khususnya dan penduduk dunia untuk menyumbang `one man one dolar` bagi saudara-saudara kita di Palestina yang sekarang diboikot negara-negara besar," katanya di depan Kedubes AS, Jakarta, Minggu. Ia mengatakan akibat embargo Uni Eropa dan AS, rakyat Palestina mengalami kelaparan dan kekurangan obat-obatan. Tifatul juga mengatakan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi. "Israel statusnya adalah menjajah Palestina. Oleh karena itu dalam solidaritas kita kali ini, kita protes itu, agar AS dan Eropa mencabut embargo terhadap Palestina," katanya. Ia juga mengimbau tokoh nasional untuk ikut melobi perbaikan nasib Palestina. Nampak dalam demonstrasi solidaritas untuk Palestina itu juga tokoh PDI-P, Permadi. Lebih jauh, ia mengharapkan pemerintah Indonesia terus melakukan lobi ke berbagai negara untuk mempercepat kemerdekaan Palestina yang juga diamanatkan dalam deklarasi bersama Konferensi Asia Afrika tahun lalu. "Kita juga meminta Pemerintah melakukan diplomasi dengan negara-negara yang memboikot Palesetina," katanya. Sampai pukul 11.30 WIB, demonstrasi berlangsung tertib dan demonstrasi ditargetkan selesai pukul 12.00 WIB. Menurut Tifatul, PKS telah membekali massanya agar melakukan aksi unjuk ras dengan rapih, tertib, dan bersih, serta berhati-hati terhadap provokator. "Targetnya tidak boleh ada sampah, Jakarta harus lebih bersih dari sebelum demo, tertib, dan sopan, hati-hati terhadap provokator. Tidak boleh ada satu tangkai daun pun yang patah, itu yang harus dijaga," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006