Tidak mungkin kita menang tanpa kekuatan, tidak mungkin kuat tanpa kesatuan, tidak mungkin terjadi kesatuan tanpa silaturahim
Padang (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Anwar Abbas mengatakan Musyawarah Wilayah Terpadu Ke-42 Muhammadiyah dan Aisyiah merupakan momentum kebangkitan organisasi itu di Sumatera Barat.
"Muhammadiyah Sumbar jangan senang diberi orang, jangan dilestarikan budaya minta-minta," kata Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas saat membuka Muswil Terpadu Ke-42 Muhammadiyah dan Aisyiah Sumbar di Padang, Sabtu.
Ia berharap Muhammadiyah Sumbar lebih maju dan setiap beban yang berat harus dipikul bersama, persatuan dan kesatuan harus dirajut.
Mengutip pernyataan Jenderal Sudirman, ia mengatakan mau menang harus kuat, mau kuat harus bersatu, mau bersatu hidupkan budaya silaturrahim.
"Tidak mungkin kita menang tanpa kekuatan, tidak mungkin kita kuat tanpa kesatuan, tidak mungkin terjadi kesatuan tanpa semangat silaturahim,” tuturnya.
Ia juga meminta anggota organisasi Muhammadiyah berjuang membangun ekonomi dan kewirausahaan. Muhammadiyah dapat menjadi penentu di negeri ini, salah satunya dengan menguasai sektor ekonomi.
Baca juga: Staf Ahli: Kampus Universitas Muhammadiyah Kupang cermin pluralisme
Baca juga: Mendag puji Muhammadiyah konsisten berjuang melalui pendidikan
''Jika bercita-cita Muhammadiyah menguasai negeri ini dan jadi penentu, kuncinya kuasai sektor ekonomi. Umat Islam sangat tertinggal untuk hal ini,'' kata dia.
Saat ini dari daftar 10 orang terkaya di Indonesia, hanya dua orang yang Muslim yakni Chairul Tanjung di urutan lima dan Aburizal Bakrie di nomor delapan.
"Yang penentu adalah orang yang menguasai kapital maka itu penting hijrah mentalitas dari employee mentality menuju entrepreneur mentality," kata dia.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi dan berharap melalui Muswil ini akan terpilih ketua yang baru yang akan selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar maupun kabupaten/kota melalui berbagai program ke depannya.
“Saya mengapresiasi Muswil ini. Semoga mendapatkan pemimpin yang amanah, ikhlas untuk mengelola organisasi, serta selalu bersinergi dengan pemerintah melalui program-program yang akan dicanangkan,” harapnya
Gubernur Mahyeldi juga mengaku optimistis Muktamar Muhammadiyah 2027 dapat digelar di Sumbar dengan kolaborasi dengan pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kita rindu suasana Muktamar PP Muhammadiyah di Solo dibawa ke Sumbar," kata dia.
Baca juga: Dua universitas di Kalimantan raih penghargaan anugerah Diktiristek
Baca juga: Haedar: Muhammadiyah akan mendidik kader cendekiawan bangsa
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022