Jakarta (ANTARA) - KAV Project, duo yang beranggotakan Kavenda dan Andro Nidji, kembali meramaikan dunia musik Indonesia melalui single "Sesaat Menghilang", menyusul sejumlah tur yang mereka telah lakukan baru-baru ini.
Lagu ini bercerita tentang sebuah moment pertemuan sesaat yang disesali oleh seseorang karena kehilangan sosok yang dilihatnya.
"Kejadian lucu ini tentu banyak dialami orang-orang. Seperti saat di festival musik, club, atau bar saat sedang nongkrong. Kadang kita saling tatap dengan seseorang, saling senyum, namun karena lengah sedikit, orang itu hilang dan tidak lagi kita jumpai," kata Kavenda, dikutip dari siaran pers, Sabtu.
Baca juga: Duet Kavenda dan Andro Nidji dalam KAV hadirkan "Setengah Mati"
Ia melanjutkan, "Sesaat Menghilang" memberikan warna baru dari musik KAV Project. Jika sebelumnya duo ini dikenal dengan lagu-lagu yang serba akustik, kali ini mereka menambahkan piano, synthesizer, dan banyak instrumen lain yang menghasilkan lagu dengan beat yang tetap nikmat di telinga pendengarnya.
Ini tentu menjadi langkah awal transisi dari KAV Project untuk menghadirkan format full band dan lagu-lagu yang lebih upbeat ke depannya. Lagu ditulis oleh Kavenda, sementara aransemen lagu ini dikerjakan dalam bentuk kolaborasi antara Kavendra, Andro, dan Stevie Ewok.
Dirilis oleh label mereka sendiri, KAV Records, lagu "Sesaat Menghilang" pun diharapkan dapat terasa dekat dengan banyak penikmat musik Indonesia.
"Banyak orang yang telah menonton performance kami secara langsung merasakan KAV Project dalam format full band, dan itulah yang akan kami usung untuk karya-karya musik kami ke depannya. Semoga lagu ini bisa jadi proses transisi yang mulus untuk rencana kami tadi," kata Andro.
Sementara itu, "Sesaat Menghilang" sudah dapat didengarkan di seluruh layanan musik digital.
Baca juga: Yovie & Nuno perkenalkan formasi baru dan single "Misal"
Baca juga: Rahara kolaborasi dengan Dittopercussion dan Popsickle di single baru
Baca juga: The Fly ajak hadapi masalah dengan musik lewat "Let the Music"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022