Jakarta (ANTARA News) - Keterlibatan dirinya dalam pertunjukan drama musikal Titiek Puspa berjudul "Kupu-Kupu", yang bakal digelar di Planery Hall JCC Senayan, 18 Mei mendatang, tampaknya belum cukup bagi Dorce Gamalama. Baginya, pertunjukan drama dalam konser musik yang mengikutsertakan 70-an artis penyanyi, grup dan band tersebut seharusnya merupakan sebuah persembahan (tribute) untuk Titiek Puspa, penyanyi tiga jaman yang disebutnya sebagai "Living legend". "Seharusnya ini konser `Tribute to Titiek Puspa`," kata Dorce kepada ANTARA yang menemuinya sebelum jumpa pers acara tersebut digelar di Jakarta, kemarin. Penyanyi yang sering pula disebut-sebut sebagai "Titiek Puspa muda" ini mengatakan pula bahwa legenda yang menjadi idolanya itu seharusnya sudah "pensiun", dan pertunjukan "Kupu-Kupu" yang mengangkat tema tembang hits "Kupu-Kupu Malam" adalah sebuah penghormatan, sama sekali tidak membuat sang legenda "repot" mengurusinya. "Tapi itulah mama Titiek. Beliau saya kenal sebagai pekerja keras dan mungkin bakal mati kalau tidak bekerja," katanya. Selama 30 tahun mengenal Titiek Puspa, Dorce mengakui dirinya merasa bahwa sang biduan sudah sepantasnya diberi penghargaan kepahlawanan dari pemerintah. "Toh lagu ciptaannya `Pantang Mundur` sudah jadi lagu kebangsaan," katanya. "Dulu, kalau tidak salah, pada tahun 2001 mama Titek menerima penghargaan dari pemerintah, tapi sayangnya yang menyerahkan cuma seorang menteri. Harusnya presiden. Mudah-mudahan (Presiden) SBY memberinya penghargaan pada momentum 17-an nanti (Hari Kemerdekaan RI-red)," ujarnya lagi. Sehubungan keinginan memosisikan Titiek Puspa sebagai tokoh nasional, Dorce mengaku sedang menyiapkan sebuah album dangdut berjudul "Tribute to Titiek Puspa", yang melibatkan 70-an penyanyi dangdut, termasuk Rita Sugiarto, Meggy Z. dan Inul Daratista. "Penyanyinya 70-an orang. Kan mama Titiek tahun ini (usianya) bakal 70 tahun," demikian Dorce.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006