"Kami sadar usia sudah tidak lagi muda, jadi kami berikan kesempatan regenerasi untuk duduk di kursi pimpinan," ujar Prof Achmad Jainuri di Surabaya, Jumat.

Surabaya (ANTARA) - Dua orang petahana yakni Prof Achmad Jainuri dan Nur Cholis Huda menyatakan tidak bersedia maju pada Musyawarah Wilayah ke-16 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yang digelar di Ponorogo pada 24-25 Desember 2022.

"Kami sadar usia sudah tidak lagi muda, jadi kami berikan kesempatan regenerasi untuk duduk di kursi pimpinan," ujar Prof Achmad Jainuri di Surabaya, Jumat.

Meski tidak bersedia duduk sebagai Pimpinan Wilayah (PWM) Muhammadiyah Jatim, namun keduanya siap mengabdi kepada organisasi dan memberikan tenaga maupun pikiran jika dibutuhkan.

Selain dua nama tersebut, di kursi PWM Jatim periode sebelumnya tercatat empat nama yang tidak bisa kembali menjabat karena beberapa alasan.

Dua orang wakil ketua, yaitu M Najikh dan M Nadjib telah meninggal dunia, kemudian Zainudin Maliki karena duduk sebagai anggota DPR RI, serta Ketua PWM Saad Ibrahim yang terpilih sebagai salah seorang Pimpinan Pusat Muhammadiyah hasil Muktamar 2022.

Pada Musywil mendatang, sebanyak 1.148 orang akan memilih 13 orang pimpinan yang kemudian bermusyawarah memilih seorang ketua menggantikan Saad Ibrahim.

Sebanyak 1.148 orang peserta merupakan utusan dari 128 unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM dan 996 dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Jawa Timur.

Sementara itu, pada musywil bertema "Membumikan Islam Berkemajuan Memajukan Jawa Timur" tersebut, sebanyak 64 orang calon pimpinan dipastikan maju.

Salah seorang di antaranya adalah Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim Dikky Syadqomullah yang merupakan calon pimpinan paling muda.

Menurut dia, peluang masuknya "darah muda" sebagai pimpinan Muhammadiyah Jatim cukup terbuka, terlebih di pimpinan pusat sudah diisi seorang anak muda, yaitu Hilman Latief yang dipercaya sebagai bendahara umum.

Selain itu, kata dia, saat ini Muhammadiyah sudah melihat dan terbuka tentang kolaborasi tua dan muda karena sudah mengetahui pentingnya regenerasi.

"Kalau bisa regenerasi itu diturunkan ke tingkat wilayah, daerah, cabang hingga ranting," kata pria berusia 40 tahun tersebut.

Di sisi lain, mekanisme pemilihan anggota PWM Jatim 2022-2027 menggunakan sistem e-Voting. Bahkan, tercatat sejak Musywil 14 di Jember dan Musywil 15 di Sidoarjo sudah memakai pemungutan suara secara elektronik.

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022