"Peringatan dini gelombang tersebut berlaku sejak tanggal 24-25 Desember 2022," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror di Manado, Sulut, Jumat.
Dia menyebutkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
Kecepatan angin tertinggi, menurut dia, terpantau di Laut Sulawesi bagian barat.
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi dan banjir pesisir
Baca juga: BMKG: 4 wilayah di Sulut berpotensi terdampak gelombang tinggi dan rob
Tinggi gelombang laut 1,25 - 2,5 meter (sedang) berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Laut Maluku bagian utara.
Sedangkan, tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter (tinggi) berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian barat dan tengah
"Kami berharap warga mewaspadai tinggi gelombang laut seperti mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dia berharap masyarakat memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter, sementara kapal Feri, kecepatan angin lebih dari 21 Knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal kategori besar, harap memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.*
Baca juga: BMKG ingatkan gelombang tinggi perairan utara Sulut hingga 1 Maret
Baca juga: Kasus baru COVID-19 Sulut capai 1.014, lebihi puncak gelombang kedua
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022