Kerukunan antarumat beragama akan mengundang investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di Tanah Air.

Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pembangunan rumah ibadah pura dan gereja di lingkungan Polda Kepulauan Riau merupakan wujud toleransi antarumat beragama yang menjadi fondasi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Hal itu, kata Kapolri, dapat berimplikasi pada terjaganya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Ini harus terus dikembangkan dan ditingkatkan karena yang namanya keberagaman, kerukunan, toleransi, serta menjaga persatuan dan kesatuan adalah modal dasar bagi siapa pun untuk menjaga stabilitas kamtibmas," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Jenderal bintang empat itu meresmikan rumah ibadah Gereja Ouikumene Tri Tunggal Kudus dan Pura Adistana Samanasya di lingkungan Polda Kepri. Selain itu, juga meresmikan Ghara Bhayangkari Presisi, rumah dinas anggota Polri.

Kapolri menjelaskan bahwa terjaganya stabilitas keamanan dan politik serta tingkat toleransi beragama yang tinggi maka hal itu dapat memengaruhi pertumbuhan perekonomian.

Kerukunan antarumat beragama, kata dia, akan mengundang investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di Tanah Air. Selanjutnya, mereka melakukan sharing pemahaman membangun industri.

Hal itu mengingat, lanjut dia, salah satu yang menjadi perhatian investor dalam menanamkan modal investasinya adalah melihat permasalahan dasar seperti isu SARA.

"Manakala toleransi bisa dijaga, saya yakin tingkat toleransi, tingkat kerukunan akan meningkat, dan pasti pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Hal ini tentunya harus kita jaga," kata Sigit.

Baca juga: Kapolri sebut Polda Kepri bisa menjadi contoh toleransi beragama
Baca juga: Kapolri minta masyarakat hindari politik identitas jelang pemilu

Sigit juga mengingatkan bahwa saat ini masyarakat sedang menghadapi tahun politik. Oleh karena itu, seluruh jajarannya serta masyarakat terus menjaga persatuan dan kesatuan serta menghindari politik identitas.

"Kita ingin maju ke depan menghadapi situasi global yang sangat berat. Oleh karena itu, butuh persatuan dan kesatuan sebagai fondasi awal untuk Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik, demokrasi yang mapan, pertumbuhan baik, dan rakyatnya menjadi sejahtera," kata Sigit.

Dalam kesempatan itu, mantan Kabareskrim Polri itu mengapresiasi sinergisitas forkopimda yang terjalin di wilayah Kepri. Hal ini mengingat bahwa provinsi itu berada di peringkat enam dari 34 wilayah Indonesia terkait dengan toleransi kerukunan umat beragama.

Kapolri berharap Polda Kepri dan jajaran lain dapat menjadikan hal tersebut sebagai percontohan.

Di sisi lain, terkait dengan tinjauannya ke pembangunan rumah tinggal untuk personel kepolisian, Sigit menyebutkan saat ini sudah berdiri delapan dari target 365 rumah, bahkan hampir 100 persen semua unit sudah diambil.

"Tentunya saya ucapkan selamat kepada Pak Kapolda dan seluruh anggota. Dan ini menjadi bagian dari upaya Polri untuk terus melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, kemudian teman-teman dari perbankan, ada perusahaan gas negara yang semuanya mendukung," kata Sigit.

Dengan adanya pembangunan rumah tinggal untuk personel, dia berharap akan makin meningkatkan kinerja kepolisian dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

"Rumah untuk anggota tentunya menjadi salah satu kebutuhan dasar yang akan meningkatkan motivasi. Hal ini akan mendukung di dalam bekerja dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik," kata Sigit.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022