perubahan perilaku di masyarakat dimulai dari literasi generasi muda

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong penguatan edukasi generasi muda akan pentingnya pengelolaan sampah dan pengurangan sampah dari sumbernya lewat lomba menulis dan komik EUPHORIA.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif mengatakan kompetisi itu merupakan lanjutan Ending Plastic Pollution Through Poster and Writing Contest for A Cleaner Indonesia (EUPHORIA) pertama yang dilaksanakan tahun lalu.

"Generasi saat ini harus mewarisi bumi yang bersih dan sehat untuk generasi selanjutnya," kata Rofi.

Pada acara puncak EUPHORIA #2 yang diadakan Kamis lalu (22/12), dia menuturkan kompetisi itu diselenggarakan sebagai sarana mengedukasi generasi muda agar meningkat kesadarannya akan pentingnya pengelolaan sampah dan upaya pengurangan sampah dari sumbernya.

Baca juga: Jokowi minta urusan sampah dan mangrove jadi prioritas BPDLH
Baca juga: SKSG UI dan Pemkot Depok bentuk kelompok pemerhati masalah sampah

Kompetisi itu sendiri merupakan kerja sama Kemenko Marves dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).

Dalam kesempatan yang sama Novrizal Tahar sebagai Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan harapannya agar generasi muda terus mengobarkan semangat untuk mengurangi sampah plastik di laut.

"Perubahan perilaku di masyarakat dimulai dari literasi generasi muda, terutama anak-anak. Karya yang sudah dibuat oleh adik-adik ini harus diterapkan benar-benar ya ke kehidupan sehari-harinya," ujar Novrizal Tahar.

Kompetisi itu diharapkan menjadi wadah generasi muda menyampaikan inovasi, gagasan dan kegelisahannya dalam bentuk karya tulis dan poster. Karya para peserta lomba diharapkan dapat memacu semangat remaja dan pemuda bergerak ikut mengampanyekan pengelolaan sampah di rumah dan lingkungan tetangganya.

Hal itu diperlukan untuk mencapai target Indonesia untuk mengurangi sampah hingga 30 persen dan pengurangan sampah plastik ke laut 70 persen pada 2025.

Baca juga: DLH: budi daya maggot kurangi sampah ke TPA hiBaca juga: Awasi gerakan nol sampah anorganik,Yogyakarta bentuk satgasngga 5 ton per bulan
Baca juga: Yogyakarta manfaatkan Laron Sarungan edukasi pengolahan sampah organik

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022