Yogyakarta (ANTARA) - Layanan masyarakat melalui Contact Center 175 yang dikembangkan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) meraih sertifikat ISO 9001:2015 yang merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu dari British Standards Institution (BSI).

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia saat syukuran HUT BPJS Ketenagakerjaan ke-45 dan ISO 9001:2015 Certified Layanan Masyarakat 175 di Yogyakarta, Jumat, mengapresiasi sekaligus meninjau langsung proses layanan yang dilakukan para petugas Contact Center 175 Yogyakarta.

"Capaian ini adalah hasil kolaborasi BPJAMSOSTEK bersama mitra kami dalam mengembangkan layanan Contact Center 175. Hal ini menjadi bukti bahwa layanan informasi kami telah memenuhi standar kualitas pelanggan, sesuai dengan peraturan, tujuan institusi, hingga sasaran mutu," katanya.

Roswita mengatakan tak hanya unggul dalam aspek layanan, Contact Center 175 BPJS Ketenagakerjaan yang sudah tersedia di 103 daerah juga dinilai sangat memperhatikan aspek manusia (people).

Baca juga: Pekerja rentan diharapkan lanjutkan kepesertaan jamsostek mandiri

Baca juga: BPJAMSOSTEK siapkan ratusan miliar jamin penerima beasiswa tamat PT


"Yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk turut ambil bagian dalam memberikan layanan kepada peserta," katanya.

Selain itu aspek physical evidence atau sarana dan prasarana juga telah diselaraskan dengan konsep wajah baru layanan BPJAMSOSTEK  yang mengedepankan kecepatan, kemudahan
dan solusi.

Selain sertifikasi ISO 9001:2015 tersebut, selama tahun 2022 Contact Center 175 juga mengukir beberapa capaian lain, di antaranya dalam ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) yang diselenggarakan Indonesia Contact Center Association (ICCA) dengan meraih predikat Gold pada kategori Agent English serta predikat Silver pada kategori Best Technology Innovation dan Best Operation.

Seluruh pencapaian tersebut tidak lepas dari komitmen dalam memberikan layanan terbaik untuk perlindungan dan kesejahteraan pekerja.

"Dengan demikian diharapkan para pekerja lebih fokus dan nyaman dalam bekerja tanpa rasa cemas, karena dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan seluruh risiko kerjanya yang terkait program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dapat ditanggung," katanya.

Terkait sejarah Contact Center 175 BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, bermula pada tahun 2011 yang waktu itu masih dalam bentuk PT Jamsostek dengan empat orang kemudian dengan beralih menjadi BPJS Ketenagakerjaan maka harus diperbesar karena perannya itu menjadi seluruh Indonesia.

Hal itu, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan mulai berperan melayani tidak hanya kepada penerima upah, tapi juga kepada bukan penerima upah, artinya peran daripada Contact Center itu juga harus bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi.

"Selain juga memberikan informasi, menangani keluhan, tapi juga menjadi bagian solusi seandainya bisa ditemukan ada kendala-kendala yang dihadapi oleh peserta kita di cabang ataupun juga di kanal-kanal lainnya," katanya.*

Baca juga: 500.000 pekerja di Kalteng ikut program jamsostek

Baca juga: 100 UMKM-pekerja rentan didaftarkan jadi peserta jamsostek

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022