Kami senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memberikan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama Natal dan Tahun BaruJayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank (KPw) Indonesia Provinsi Papua mengajak kepada warga untuk mengutamakan non tunai dalam melakukan transaksi di hari raya Natal dan Tahun Baru 2023 dengan begitu instrumen akan mempermudah pembayaran serta lebih efisien.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Jumat, mengatakan sistem alat pembayaran antara lain QRIS, uang elektronik dan digital banking dengan menggunakan pembayaran non tunai dapat lebih menjamin keamanan dan bisa meminimalisasi bahkan terhindar dari aksi kejahatan.
“Kami senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memberikan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Menurut Juli, untuk transaksi nontunai di Papua mengalami peningkatan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) baik dari sisi penerimaan maupun belanja turut menjaga jumlah kebutuhan uang tunai.
“Berdasarkan data pengguna QRIS per November 2022 sebesar 81.801 pengguna yang mana meningkat 532,3 persen dibandingkan tahun 2021,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap dengan momen menjelang Natal ini transaksi non tunai akan terus meningkat apalagi kini transaksi-transaksi yang bersifat retail kini mulai menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran.
“Dengan begitu diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi apalagi masih dalam situasi pandemi COVID-19 seperti ini,” katanya lagi.
Dia menambahkan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, BI Papua menyiapkan uang tunai sebesar Rp5,3 triliun di mana jumlah tersebut sama seperti bulan sebelumnya.
“Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Papua selama Natal dan Tahun Baru 2023, yang mana kami perkirakan kebutuhan uang tunai tersebut relatif sama dibandingkan dengan kebutuhan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Baca juga: BI Papua dorong pemerintah ikut aktif pada perkembangan ekonomi hijau
Baca juga: BI Papua sebut UMKM tetap tumbuh meski resesi global
Baca juga: BI catat kredit konsumsi masih dominan di Papua Barat
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022